Advertisement

Waspada! Ini Bahaya Kelamaan Mandi

Mia Chitra Dinisari
Jum'at, 07 Mei 2021 - 23:17 WIB
Budi Cahyana
Waspada! Ini Bahaya Kelamaan Mandi Ilustrasi shower - istimewa

Advertisement

Bisnis.com, JAKARTA - Dokter mengeluarkan peringatan dampak buruk kelamaan mandi.

Dokter kosmetik Inggris Rekha Tailor mengatakan mandi memang merupakan cara yang diperlukan untuk membersihkan keringat dan sel kulit mati, menghilangkan kotoran, dan mencegah bau badan, tapi mandi setiap hari juga bisa berdampak negatif pada kulit Anda.

Advertisement

"Mencuci kulit terlalu sering dan dalam waktu lama dapat menghilangkan minyak alami dan mempengaruhi bakteri alami yang tumbuh di sana untuk mendukung sistem kekebalan Anda," ujarnya dilansir dari Express.

Pandangan ini telah digaungkan oleh badan kesehatan, seperti Harvard Health.

Menurut Harvard Health, kulit normal dan sehat mempertahankan lapisan minyak dan keseimbangan bakteri "baik" dan mikroorganisme lainnya. “Mencuci dan menggosok menghilangkan ini, terutama jika airnya panas,” tubuh kesehatan memperingatkan.

Selain membahayakan sistem kekebalan Anda, menghilangkan bakteri alami dapat menyebabkan masalah berikut:

1. Kulit bisa menjadi kering, teriritasi, atau gatal.
2. Kulit yang kering dan pecah-pecah memungkinkan bakteri dan alergen untuk memecahkan penghalang yang seharusnya disediakan oleh kulit, sehingga memungkinkan terjadinya infeksi kulit dan reaksi alergi.

Menurut Tailor, saran umum untuk mandi lebih pendek lebih baik, dengan beberapa ahli menyarankan bahwa lima menit sudah cukup lama. Mandi setiap hari dapat menyebabkan efek buruk juga. "Ada bukti yang menunjukkan bahwa tidak mandi setiap hari akan menghasilkan kualitas kulit yang lebih baik.

Teori di baliknya adalah bahwa hal itu memungkinkan minyak alami kulit beregenerasi sehingga kulit mempertahankan kelembapan dan hidrasi lebih baik. Agar kulit tetap sehat, ia perlu mempertahankan lapisan minyak.

Terlebih lagi, produk yang Anda gunakan saat mandi dapat merusak pertahanan alami kulit Anda.

Dr Tailor menjelaskan kulit kita terdiri dari mikrobioma istilah ini digunakan untuk menggambarkan semua organisme yang hidup di kulit kita. "Ini termasuk bakteri, jamur dan virus dan sebagainya. Jika keseimbangan mikroorganisme ini dan jika diubah terlalu banyak dengan shower gel dan terlalu banyak mencuci, kulit dapat kehilangan mekanisme pertahanan alaminya dan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh sehingga kulit lebih rentan terhadap masalah seperti kekeringan, infeksi dan kepekaan," paparnya.

Ia menjelaskan, bagi orang dengan kondisi kulit seperti psoriasis atau eksim, mandi bisa memperparah gejalanya.

Para ahli menyarankan bahwa mandi beberapa kali seminggu sudah cukup

"Meskipun tidak ada frekuensi yang ideal, para ahli menyarankan bahwa mandi beberapa kali seminggu sudah cukup bagi kebanyakan orang," lapor Harvard Health.

Kecuali jika Anda kotor, berkeringat, atau memiliki alasan lain untuk lebih sering mandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Baznas Kota Jogja Luncrukan Madrasah Al-Quran bagi Difabel Tuna Netra

Jogja
| Kamis, 18 April 2024, 13:37 WIB

Advertisement

alt

Badan Geologi Menyebut Ketinggian Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang Diprediksi hingga 25 Meter

News
| Kamis, 18 April 2024, 12:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement