Advertisement
Jaga Kesehatan, Tetap Jaga Jarak kalau Terpaksa di Dalam Kerumunan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Meskipun selalu berupaya menjaga jarak demi mengurangi kemungkinan terpapar Covid-19, sebagian orang terkadang berada pada situasi yang tidak memungkinkan untuk menghindari kerumunan.
Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama memberikan saran pada Anda yang terpaksa berada di dalam kerumunan misalnya karena harus menyelesaikan urusan tertentu, terlebih di masa libur Lebaran saat ini demi terhindar dari Covid-19.
Advertisement
"Tetaplah dijaga jarak sedikitnya 1 meter dengan orang lain di sekitar kita, ada juga yang menyebut jarak lebih jauh khususnya kalau di dalam ruangan," kata Tjandra, Jumat (14/5/2021).
Hal ini sesuai dengan pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni berada lebih jauh dari orang lain lebih aman ketimbang berada pada jarak dekat bersama-sama untuk mencegah penularan bila di sekitar Anda ada yang batuk, bersin atau berbicara keras.
Penularan virus penyebab Covid-19 diketahui melalui tetesan air pernapasan dari batuk, bersin atau bahkan berbicara seseorang yang terinfeksi pada orang lain. Apabila Anda terlalu dekat dengan seseorang yang terkena Covid-19, Anda bisa menghirup tetesan yang dia keluarkan, kata WHO.
Menjaga jarak setidaknya satu meter menjadi salah satu anjuran para pakar kesehatan untuk menurunkan risiko Anda terkena lebih dari 80 persen. Tetapi ini juga perlu dibarengi penerapan protokol kesehatan lain seperti penggunaan masker yang tepat dan baik serta kebiasaan selalu mencuci tangan.
Selain jarak, Anda juga disarankan mempersingkat waktu berada di dalam kerumunan. Tjandra menuturkan, semakin lama Anda menempatkan diri dalam kerumunan, maka semakin besar pula peluang Anda tertular Covid-19.
"Lebih pendek waktu seseorang dalam kerumunan maka akan lebih kecil kemungkinan tertular Covid-19, dan kalau berlama-lama maka makin makin besar kemungkinan penularannya. WHO menyebutnya sebagai shorter time periods with others are safer," tutur Tjandra.
Dalam kondisi yang mengharuskan Anda bertemu dengan sejumlah orang, usahakanlah lokasinya berada di luar ruang karena sesuai dengan anjuran WHO yakni udara terbuka lebih aman daripada ruangan tertutup. Kalaupun terpaksa harus berada di dalam ruangan maka seharusnya ada ventilasi terbuka dengan udara luar.
Tjandra mengingkatkan, berada di dalam rumah saat ini jauh lebih aman. Kalaupun harus keluar rumah, pastikan itu sebatas untuk urusan mendesak.
"Tentu sudah jelas anjuran adalah agar lebih baik di rumah saja kalau tidaklah terlalu perlu ke luar," demikian pesan Tjandra.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Berbagi Kebahagiaan, Tuntas Subagyo Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Sukoharjo
- Kabar Gembira Persis Solo, Irfan Jauhari Merumput Lagi setelah Absen Semusim
- Menang Pilpres, 9 Parpol Koalisi Indonesia Maju di Klaten Bertemu Bahas Pilkada
- Bawaslu: Jokowi Tak Langgar Netralitas Meski Bagi-bagi Bansos Jelang Pilpres
Berita Pilihan
Advertisement
Stok Cabai Melimpah, Harga Cabai di Sleman Anjlok Ancam Petani
Advertisement
Sempat Ditangkap, Jambret di Jaksel Kabur Pakai Mobil Patroli Polisi
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement