Advertisement

Wahai Perempuan, Yuk Kenali Apa Itu Vaginismus dan Gejalanya!

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 01 Juni 2021 - 13:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Wahai Perempuan, Yuk Kenali Apa Itu Vaginismus dan Gejalanya! Ilustrasi - boldsky.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Vaginismus bisa memberikan dampak pada setidaknya dua dari 1.000 wanita sekali seumur hidup mereka. Sayangnya banyak perempuan yang justru tidak paham apa artinya.

Hampir satu dari 10 wanita berusia antara 16 dan 74 tahun mengalami rasa sakit saat berhubungan seks, atau dikenal vaginismus ini.

Advertisement

Vaginismus adalah kondisi menjengkelkan yang menyebabkan masalah bagi kesehatan mental dan hubungan seks wanita, tetapi bahkan tenaga medis profesional tidak tahu terlalu banyak tentangnya.

Dr Tania Adib, konsultan ginekolog di Callaly India mengatakan Vaginismus adalah reaksi otomatis tubuh terhadap ketakutan akan beberapa atau semua jenis penetrasi vagina, kondisi ini terkenal sulit untuk didiagnosis dengan kurangnya penelitian dan dukungan.

Setiap kali penetrasi dicoba, otot-otot vagina mengencang dengan sendirinya. Orang tidak memiliki kendali atasnya dan kadang-kadang, vaginismus dapat didiagnosis bahkan jika sebelumnya Anda telah menikmati seks penetrasi tanpa rasa sakit.

Bagi sebagian orang, ini berarti bahwa mereka bahkan tidak dapat memakai tampon saat haid.

Gejala vaginismus

Seperti yang disebutkan, jika Anda mengalami vaginismus, otot vagina Anda akan tegang dengan sendirinya.

Gejala yang lebih spesifik adalah:

1. Penetrasi vagina yang sulit atau tidak mungkin, karena otot-otot di dalam vagina telah menegang.
2. Nyeri terbakar atau menyengat dan sesak pada vagina jika ditembus
3. Ketakutan yang intens terhadap penetrasi dan penghindaran seks
4. Hilangnya hasrat seksual jika penetrasi dicoba
5. Rasa sakit yang membakar atau menyengat ketika vagina ditembus

Vaginismus adalah kondisi psikosomatis yang kompleks, yang berarti dapat disebabkan atau diperburuk oleh faktor mental.

Menurut situs Vaginismus Awareness, penyebab vaginismus bisa bermacam-macam, seperti hubungan pertama yang menyakitkan, pelecehan seksual, ketakutan akan kehamilan, atau keyakinan yang mengakar bahwa seks itu salah.

“Ini dapat disebabkan oleh trauma, depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma dan sering kali terkait kembali dengan rasa takut. Ini adalah reaksi fisik tubuh Anda terhadap penetrasi dan seringkali bisa datang dan pergi sesuka hati." papar mereka dilansir dari Express.

Situs NHS menyatakan vaginismus juga bisa disebabkan oleh pemeriksaan medis yang tidak menyenangkan atau kondisi medis yang menyakitkan seperti sariawan.

Para ahli Kesadaran Vaginismus mengatakan penderita bisa juga kehilangan harga diri.

“Ini dapat mengganggu pemeriksaan ginekologi rutin, penggunaan tampon dan cangkir menstruasi, atau bahkan persalinan," ujar mereka.

Meski demikian, vaginismus memiliki peluang 95 persen untuk disembuhkan..

Dr Adib mengatakan pengobatan bisa dilakukan dengan konseling dan latihan.

“Direkomendasikan agar mendapatkan perawatan dan berbicara secara terbuka tentang kondisi tersebut dapat menjadi sangat penting dalam membantu menyelamatkan hubungan seksual dengan pasangan. Berbicara dengan pasangan, terapis psikoseksual atau psikolog dapat membantu mengatasi ketegangan emosional yang diderita orang akibat vaginismus.” paparnya.

Perawatan lain mungkin termasuk teknik relaksasi seperti perhatian, pernapasan dan latihan sentuhan lembut, latihan dasar panggul, dan fokus sensasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pembentukan PPK dan PPS di Pilkada Sleman Ditarget Selesai Akhir Bulan Ini

Sleman
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

PM Israel Pastikan Serangan ke Rafah Terus Berjalan Tanpa Kesepakatan Sandera

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement