Advertisement

Promo November

Bangun Pagi Lebih Awal Bisa Kurangi Risiko Depresi

Sartika Nuralifah
Rabu, 02 Juni 2021 - 17:17 WIB
Bhekti Suryani
Bangun Pagi Lebih Awal Bisa Kurangi Risiko Depresi Ilustrasi Depresi - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Saat pandemi, banyak orang rentan terhadap depresi. Kegiatan yang hanya dapat dilakukan secara jarak jauh, membuatĀ  banyak orang memiliki pola tidur yang kurang baik, seperti jadwal tidur yang terlalu larut malam.

Menurut sebuah studi genetik baru dalam jurnal JAMA Psychiatry yang diterbitkan pada 26 Mei yang lalu, dengan bangun satu jam lebih awal maka dapat mengurangi tingkat depresi kita hingga 23 persen.

Advertisement

Menurut Celine Vetter, asisten profesor Integratif di CU Bolder, Terdapat hubungan antara waktu tidur dengan suasana hati seseorang.

Seseorang yang cenderung tidur larut malam, dua kali lebih rentan terhadap depresi dibandingkan dengan seseorang yang bangun pagi. Gangguan mood seseorang juga dapat mengganggu pola tidur. Mengapa demikian?

Beberapa penelitian menyatakan bahwa seseorang yang bangun di pagi hari, biasanya merasakan bagaimana paparan sinar dari matahari yang bisa menghasilkan pengaruh terhadap suasana hati.

Untuk bisa menjaga jadwal tidur agar mengurangi risiko depresi, Celine Vetter memberi saran agar melakukan aktivitas yang bisa membangun mood saat pagi hari seperti minum kopiĀ  sebelum beraktivitas, berjalan atau bersepeda ke tempat kerja dan jika malam hari usahakan barang- barang elektronik dimatikan agar di esok hari dapat bangun lebih awal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kampenye Akbar Heroe-Pena Libatkan Ribuan Warga

Jogja
| Sabtu, 23 November 2024, 06:37 WIB

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat

News
| Sabtu, 23 November 2024, 05:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement