Advertisement

Waspada! Terlalu Banyak Menonton TV Bikin Kualitas Otak Turun

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 06 Juni 2021 - 15:37 WIB
Sunartono
Waspada! Terlalu Banyak Menonton TV Bikin Kualitas Otak Turun Ilustrasi nonton TV - bussinessinsider

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang menonton TV dalam jumlah sedang atau berlebihan (tinggi) mengalami penurunan kognitif yang lebih besar dan mengurangi materi abu-abu di otak mereka di kemudian hari.

Materi abu-abu terlibat dalam pengambilan keputusan, pendengaran dan penglihatan, dan kontrol otot.

Advertisement

Para peneliti juga menemukan bahwa dampak positif dari aktivitas fisik tidak cukup untuk melawan atau melawan dampak negatif dari menonton TV. Ini tidak berarti kita harus berhenti berolahraga.

BACA JUGA : Awas, Nonton TV Lebih dari 3,5 Jam Bisa Pikun

Dari data mereka, mereka menghitung bahwa setiap peningkatan 1 jam dalam waktu menonton TV rata-rata harian seseorang terkait dengan pengurangan 0,5 persen dalam volume materi abu-abu.

The American Heart Association menyatakan di situsnya bahwa ilmu pengetahuan telah menghubungkan tidak aktif dan terlalu banyak duduk dengan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, kanker usus besar dan paru-paru, dan kematian dini yang lebih tinggi.

"Pekerjaan ini menambah penelitian serupa yang menunjukkan hubungan antara menonton televisi dan penurunan kognitif di kemudian hari tetapi tidak membuktikan sebab-akibat," demikian dilansir dari Healthline.
 
"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan ini," tambahnya. “Misalnya, apakah ada sesuatu tentang menonton TV atau apakah lebih banyak menonton TV berarti Anda kurang aktif?”

BACA JUGA : DIY Persiapkan Migrasi TV Digital
 
Hal terpenting yang dapat diambil dari penelitian ini, kata Snyder, adalah mempertimbangkan apa lagi yang dapat Anda lakukan selain menonton televisi.

Menonton TV diukur dengan seberapa banyak konten yang dikonsumsi selama waktu senggang:

1. Menonton TV rendah (tidak pernah atau jarang)

2. Sedang (kadang-kadang)

3. Tinggi (sering/sangat sering)

Pilih aktivitas yang kita tahu baik untuk kesehatan jantung, otak, dan tubuh, sarannya.
 
“Semakin banyak penelitian menyarankan untuk lebih sering berolahraga (jika Anda bisa), makan makanan yang seimbang, dan terlibat secara sosial dan kognitif dapat mengurangi risiko penurunan kognitif,” katanya.
 
Dengan kata lain, aktivitas yang mendukung kesehatan holistik Anda hari ini mungkin menjadi kunci untuk melindungi kesehatan otak Anda di tahun-tahun berikutnya.
 
Untuk mengurangi volume menonton tv, pilih aktivitas yang akan Anda nikmati sehingga kemungkinan besar Anda akan terus memilihnya daripada waktu TV dalam jangka panjang.

Semisal aktivitas aerobik atau aktivitas yang lebih kuat dan intens semacam berlari atau mendaki bukit.
 
Anda juga dapat memilih untuk melakukan lebih banyak aktivitas menetap yang merangsang fungsi otak, termasuk hal-hal seperti merajut, menyelesaikan teka-teki silang, atau memainkan alat musik.
 
Apa pun yang Anda lakukan, saat berikutnya Anda meraih remote, pertimbangkan kesehatan otak Anda 20 tahun dari sekarang dan tanyakan pada diri Anda, apakah ini penggunaan waktu saya yang paling sehat?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Perkuat Empat Pilar Kalurahan Untuk Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat

Sleman
| Jum'at, 26 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement