Advertisement

Ahli: Vaksinasi Tekan Risiko Varian Corona Bermutasi

Jessica Gabriela Soehandoko
Selasa, 06 Juli 2021 - 06:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Ahli: Vaksinasi Tekan Risiko Varian Corona Bermutasi Virus varian delta menyebar di udara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Orang-orang yang belum menerima divaksinasi Covid-19, bukan hanya berisiko tinggi terpapar virus corona tetapi juga bisa menjadi “pabrik varian”.

Virus corona atau Covid-19, juga mengalami mutasi. Beberapa mutasi dapat membahayakan virus sehingga virus tersebut menjadi hilang, atau memberikan keuntungan sehingga penularannya semakin cepat dan meluas. Jika virus tersebut menyebar, mereplikasi, dan menyebar kembali, maka memungkinkan munculnya varian baru.

Advertisement

Dilansir dari CNN, Andrew Pekosz sebagai ahli mikrobiologi dan imunologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg, mengatakan bahwa ketika mutasi muncul pada virus, maka yang membuat virus tersebut bertahan dikarenakan membuat virus lebih mudah untuk menyebar di populasi. Selain itu, orang yang belum divaksinasi akan memberikan kesempatan mutasi untuk terus bereplikasi.

Dr. William Schaffner, profesor di Divisi Penyakit Menular di Vanderbilt University Medical Center, mengatakan bahwa orang yang tidak divaksinasi adalah pabrik varian potensial. Dengan semakin banyak orang yang tidak divaksinasi, maka peluang virus untuk berkembang biak akan semakin banyak.

Baca juga: Kendaraan Masuk Jogja Disekat hingga 2 Agustus

“Ketika itu terjadi dan bermutasi, maka akan menimbulkan mutasi varian yang akan lebih serius di masa depan” Ucapnya.

Pada saat ini, sudah terdapat beberapa varian virus corona, dan empat termasuk ke dalam “varian yang menjadi perhatian” oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Varian tersebut dimulai dari Alpha yang ditemukan di Inggris, Beta di Afrika Selatan, Gamma di Brasil, dan Delta yang ditemukan di India, yang cenderung lebih mudah menular.

Pakar kesehatan masyarakat telah mengkhawatirkan risiko yang ditimbulkan dari varian Delta, terutama bagi mereka yang sudah divaksinasi, dikarenakan tingkat keefektifannya bergantung pada masing-masing orang.

Sementara itu, berdasarkan penelitian, dua dosis vaksin Pfizer terbukti 88 persen efektif dalam mencegah kasus gejala Covid-19 dari varian Delta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pencurian Ternak di Kulonprogo Marak, 5 Kambing Hilang dalam Semalam

Kulonprogo
| Kamis, 25 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement