Advertisement
Hasil Studi: Gejala Awal Covid-19 Berbeda Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Gejala awal yang menunjukkan infeksi Covid-19 bervariasi antara kelompok umur dan juga antara pria dan wanita, menurut sebuah penelitian baru di Inggris.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Digital Health pada hari Kamis (29/7/2021), mempelajari 19 gejala, termasuk gejala yang paling umum seperti batuk terus-menerus dan kehilangan penciuman, serta sakit perut dan lecet pada kaki.
Peneliti di King's College di London menggunakan data dari aplikasi ZOE COVID Symptom Study.
BACA JUGA : Pemda DIY Klaim Kasus Aktif dan Kematian akibat Covid-19 Menurun
Adapun penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan kemungkinan seseorang terinfeksi SARS-CoV-2 (Covid-19) berdasarkan gejala awal yang dilaporkan sendiri untuk memungkinkan isolasi mandiri tepat waktu dan pengujian mendesak.
"Kinerja model untuk memprediksi kepositifan Covid-19 dibandingkan dalam hal sensitivitas, spesifisitas, dan area di bawah kurva karakteristik operasi penerima (AUC) di set pengujian," kata mereka.
Berdasarkan temuan mereka, pada orang yang berusia di atas 60 tahun, kehilangan penciuman tidak signifikan dan sama sekali tidak relevan pada orang di atas 80 tahun. Tetapi kelompok usia yang lebih tua ini lebih mungkin menderita diare.
Bagi mereka yang berusia 40 hingga 59 tahun, batuk terus-menerus memiliki relevansi yang lebih tinggi untuk mendeteksi Covid-19 dan menggigil memiliki relevansi yang lebih rendah dibandingkan dengan individu yang berusia 80 tahun atau lebih. Nyeri dada, nyeri otot yang tidak biasa, sesak napas, dan kehilangan penciuman adalah fitur yang paling relevan untuk orang berusia 60 hingga 70 tahun.
Advertisement
BACA JUGA : Dinkes Bantul: Kasus Harian & Kematian Akibat Covid-19 Mulai Menurun
Pada variasi gender, pria paling mungkin melaporkan sesak napas, kelelahan, menggigil, dan demam. Wanita lebih mungkin untuk melaporkan kehilangan penciuman, nyeri dada dan batuk terus-menerus.
Claire Steves, salah satu penulis dari King's College London mengatakan, penting bagi orang-orang untuk mengetahui bahwa gejala paling awal sangat luas dan mungkin terlihat berbeda untuk setiap anggota keluarga atau rumah tangga.
"Panduan pengujian dapat diperbarui untuk memungkinkan kasus diambil lebih awal, terutama dalam menghadapi varian baru yang sangat mudah menular. Ini dapat mencakup penggunaan tes aliran lateral yang tersedia secara luas untuk orang-orang dengan gejala non-inti ini," katanya.
BACA JUGA : HARIAN JOGJA HARI INI: Kasus Aktif & Kematian Turun
Interpretasi penelitian menyimpulkan bahwa deteksi dini berdasarkan model ini sangat penting untuk menahan penyebaran Covid-19 dan mengalokasikan sumber daya medis secara efisien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terjadi Tumpang Tindih, Anggaran Makan PAUD di Kulonprogo Akan Evaluasi
Advertisement
KPK Beberkan Alasan Belum Menahan Hasto Meski Sudah Ditetapkan Tersangka
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement