Advertisement

9 Penyakit Ini Disebabkan oleh Stres! Begini Cara Mengatasinya

Ayyubi Kholid Saifullah
Rabu, 18 Agustus 2021 - 20:47 WIB
Bhekti Suryani
9 Penyakit Ini Disebabkan oleh Stres! Begini Cara Mengatasinya Ilustrasi kesuburan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Stres tidak hanya menguras emosi seseorang. Namun, stres dapat mempengaruhi fisik di tubuh seseorang dengan berbagai cara.

Hannah Braye, Terapis Nutrisi di Bio-Kult, merangkum 9 Masalah yang disebabkan oleh stres dan cara mengatasinya

Advertisement

1. Masalah Kulit

Stres dapat mempengaruhi kesehatan kulit anda. Hannah berkata: “Hormon stres seperti kortisol diperkirakan memicu pelepasan senyawa inflamasi oleh sel-sel kulit, berkontribusi pada kondisi seperti psoriasis, eksim atopik, alopecia, rosacea, dan jerawat, yang dapat memengaruhi kepercayaan diri dan menjadi sumber stres lebih lanjut."

2. Disregulasi Kekebalan

Kortisol menekan sel-sel kekebalan, yang berarti bahwa kemampuan kita untuk melawan bakteri, virus, dan penyerbu asing lainnya berkurang, membuat kita lebih rentan terhadap infeksi ketika kita stres.

3. Ketidaknyamanan Pencernaan

Saraf vagus menghubungkan antara otak dengan sistem pencernaan kita, sehingga ketika otak kita stres, gejala akan sering muncul di usus (dan sebaliknya).

Hannah menjelaskan: “Tidak mengherankan bahwa stres adalah salah satu pemicu terbesar untuk Irritable Bowel Syndrome (IBS). Stres dapat mengganggu campuran bakteri di usus kita, mengurangi jumlah strain yang menguntungkan, yang pada gilirannya meningkatkan risiko pertumbuhan berlebih patogen."

4. Disegulasi Gula Darah

Stres sendiri ditandai dengan pelepasan berbagai hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol, yang pada akhirnya akan meningkatkan kadar gula darah, tekanan darah, dan denyut nadi.

"Jika stres tinggi terus-menerus menyebabkan kenaikan gula darah yang konsisten, maka dapat mengakibatkan diabetes. Stres juga dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu, stres menyebabkan perubahan pola makan, sehingga meningkatkan berat badan yang dapat membuat gula darah naik," jelas Dr Anoop Misra selaku Ketua Fortis C-DOC yang dikutip , Rabu (18/08/2021).

5. Intoleransi Makanan

Stres tidak hanya menghancurkan bakteri yang melindungi usus kita, tetapi juga telah terbukti menyebabkan kebocoran di usus, sehingga meningkatkan risiko intoleransi makanan.

6. Insomsia

Hannah berkata: “Mendapatkan angin energi kedua saat Anda seharusnya pergi tidur adalah tanda klasik bahwa kelenjar adrenal kita (yang mengendalikan respons stres kita) sedang berjuang.

“Hormon stres dapat menyebabkan hyperarousal, mengganggu keseimbangan antara tidur dan terjaga.

Oleh karena itu stres dapat menyebabkan kita sulit tidur walaupun kita merasakan lelah sepanjang hari.

7. Kecemasan/Depresi

Tingkat stres yang tinggi dapat memicu serangan panik dan suasana hati yang rendah.

Hannahs membantu: “Oleh karena itu, pengurangan stres dan bersikap lembut pada diri sendiri memainkan peran penting dalam mengelola gangguan mood.

“Stres kronis juga dapat memengaruhi memori dan konsentrasi kita, karena kortisol mengurangi aktivitas di bagian hipokampus otak kita (bertanggung jawab atas memori) dan meningkatkan aktivitas di amigdala, membuat kita merasa lebih panik.

8. Libido Rendah

Stres dapat menpengaruhi gairah seks seseorang yang disebabkan karena terganggunya hormon seks.

Hannah berkata: “Hormon stres kortisol, dibuat dari blok bangunan yang sama seperti estrogen, progesteron, dan testosteron.

"Jika jalur kortisol diregulasi, jalur hormon seks kita akan diregulasi ke bawah untuk mengatasi peningkatan permintaan, dan ini bisa berdampak negatif pada libido."

9. Kesuburan Berkurang

Stres diperpirakan memiliki potensi pada masalah infertilasi kemandulan sampai dengan 30%

Hannah berkata: "Teknik pengurangan stres sering ditemukan berkorelasi positif dengan peningkatan kemungkinan pembuahan, karena terkait penurunan kadar kortisol, regulasi protein dalam lapisan rahim yang terlibat dalam implantasi dan peningkatan aliran darah ke rahim."

Terapis nutrisi mencantumkan delapan cara untuk mengurangi stres dan mencegah masalah kesehatan.

1. Menyeimbangkan gula darah (hindari minuman manis, makanan ringan serta makan-makanan yang teratur)
2. Latihan ringan (berjalan, jogging, berenang, dan yoga)
3. Rawat mikrobioma usus (mengonsumsi makanan fermentasi tradisional seperti asinan kubis, kimchi, yoghurt)
4. Tenangkan pikiran Anda. Sisihkan 10 menit setiap hari untuk bernapas dalam-dalam dan fokus untuk menenangkan pikiran (berjalan-jalan disekitar taman, yoga atau meditasi)
5. Tingkatkan asupan buah dan sayuran. menyediakan banyak vitamin B, vitamin C, magnesium dan potasium
6. Hindari stimulan (seperti kopi, teh dan alkohol)
7. Latih pola tidur yang baik. Idealnya satu jam sebelum tidur layar TV, komputer atau laptop dan HP harus sudah dihindari.
8. Bantuan porfesional. Terapi berbicara seperti terapi perilaku kognitif (CBT) dan bentuk konseling lainnya dapat sangat berguna untuk membantu membangun ketahanan terhadap stres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Warga Iran Dukung Langkah Pemerintah Menyerang Israel

News
| Sabtu, 20 April 2024, 12:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement