Advertisement

Luka Tak Boleh Asal-asalan Diobati, Ini Penyebabnya

Ni Luh Anggela
Sabtu, 23 Oktober 2021 - 22:17 WIB
Budi Cahyana
Luka Tak Boleh Asal-asalan Diobati, Ini Penyebabnya Ilustrasi kulit tangan. - Bloomberg

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Saat kulit terluka, tubuh secara alami akan memperbaiki kerusakan akibat luka tersebut, tergantung pada seberapa dalam luka tersebut mengenai lapisan kulit.
 
Jika luka mengenai lapisan paling atas kulit, Anda akan melihat kulit baru ketika luka mulai sembuh. Sedangkan, jika luka Anda sampai ke lapisan kulit yang lebih dalam, tubuh dapat membentuk jaringan yang lebih tebal dari kulit. Jaringan kulit yang lebih tebal ini disebut ‘skar’ atau bekas luka.
 
“Ketika bekas luka terbentuk, ada beberapa tipe bekas luka,” kata Dia Febrina, spesialis kulit dan kelamin, melalui akun Instagramnya @dokterkulitbekasi, Jumat (22/10/2021).
 
Pertama, bekas luka yang datar (flat scar). Saat muncul pertama kali, akan terlihat kemerahan, dapat terasa gatal atau perih serta sedikit timbul dari permukaan kulit. Ketika luka mulai sembuh, akan semakin datar dan berubah warna.
 
Kedua, bekas luka yang timbul (skar hipertrofik). Skar jenis ini timbul dari permukaan kulit. Seiring waktu, bekas luka ini cenderung datar, tapi membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Bekas luka ini dapat menimbulkan rasa gatal atau nyeri.
 
Terakhir, keloid. dr Dia menjelaskan, ketika bekas luka timbul dari permukaan kulit dan tumbuh melebihi luka asalnya, terjadilah keloid. Ketika keloid membesar, Anda mungkin akan merasa gatal dan nyeri.
 
“Keloid terlihat dalam beberapa bulan atau bahkan setelah satu tahun kulit Anda terluka,” kata dr Dia.
 
Mengobati bekas luka bisa dibilang tidak mudah. Pengobatan perlu disesuaikan dengan tipe-tipe bekas luka.
 
“Usia dan seberapa lama bekas luka tersebut telah ada, juga memengaruhi pengobatan yang akan diberikan,” katanya.
 
Apabila Anda memiliki bekas luka timbul seperti skar hipertrofik dan keloid, dr Dia menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit.
 
Mengapa demikian?
 
“Alasan Anda harus ke dokter spesialis kulit sebelum mengobati bekas lukamu adalah untuk memastikan bahwa bekas luka tersebut apakah ‘skar’ biasa. Terkadang, kanker kulit (karsinoma sel basal) dapat menyerupai bekas luka,” jelasnya.
 
Dokter kulit akan memberikan obat oles dan tindakan untuk mengobati bekas luka Anda seperti, injeksi obat ke dalam bekas luka, tindakan laser dan alat berbasis cahaya, bedah beku, atau tindakan pembedahan.
 
“Kanker kulit juga dapat muncul di dalam bekas luka. Karena itu, jangan lupa menggunakan sunscreen jika pakaian tidak menutupi bekas luka Anda,” katanya.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Produksi Ikan Tangkapan dan Budi Daya di Gunungkidul Hanya Naik Tipis

Gunungkidul
| Selasa, 19 Maret 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Pemerintah Perpanjang Kenaikan HET Beras Premium untuk Jaga Stok di Pasaran

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement