Advertisement
Makanan Ini Bisa Picu Perasaan Marah dan Stres
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -Sejumlah makanan tertentu ternyata bisa memicu perasaan marah dan jengkel. Terkadang kita merasa kesal dan jengkel tanpa alasan yang jelas. Mungkin, ini ada hubungannya dengan pola makan Anda.
Seperti yang kita tahu, apa yang Anda makan tidak hanya berperan dalam kesehatan fisik Anda tetapi juga kesehatan mental Anda. Makanan dan minuman tertentu yang Anda konsumsi dapat memberi energi, sementara makanan dan minuman lain justru membuat Anda merasa lesu muram, kesal dan perasaan negatif lainnya.
Advertisement
Sebuah penelitian menunjukkan, salah satu jenis makanan ini dapat memicu perasaan marah dan stres saat dikonsumsi. Ternyata, jenis makanan itu adalah makanan tinggi lemak trans.
Melansir Eat This, Jumat (24/12/2021), satu studi yang diterbitkan di PLOS One menunjukkan hubungan antara konsumsi asam lemak trans dan 'iritabilitas perilaku dan agresi'. Penelitian ini melibatkan 945 pria dan wanita dewasa, yang kemudian dievaluasi melalui diet dan penilaian perilaku.
Sementara banyak faktor yang berperan seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, alkohol dan merokok -- peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan yang jelas antara konsumsi lemak trans dan peningkatan perilaku agresif.
Lemak trans dianggap sebagai lemak yang paling berbahaya untuk dikonsumsi, karena mereka berdampak negatif terhadap kadar kolesterol Anda dan pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung.
Ketika Anda terus mengonsumsi lemak trans, mereka dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL, atau yang dikenal dengan kolesterol jahat, dan menurunkan kadar kolesterol HDL atau kolesterol baik, menjadikannya asam lemak negatif untuk dikonsumsi tubuh Anda.
Jenis asam lemak ini bisa Anda temukan pada makanan yang telah terhidrogenasi atau terhidrogenasi sebagian. Ini artinya, asam lemak tak jenuh dalam suatu item telah diubah untuk menjaga makanan agar tidak mudah rusak dan bahkan menjaga makanan tertentu tetap padat pada suhu kamar.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada 2015 lalu mengakui bahwa makanan dengan minyak terhidrogenasi sebagian -- yang merupakan sumber utama asam lemak trans tidak lagi dianggap aman untuk dikonsumsi publik dan dilarang digunakan pada produk yang ditemukan di pasaran.
BACA JUGA: Viral Joki Vaksin Covid Disuntik 16 Kali, Ini Efek Vaksinasi Berulang pada Tubuh
Di lain sisi, margarin sering disebut sebagai penyebab utama asam lemak trans karena merupakan minyak terhidrogenasi sebagian. Akan tetapi, sebuah penelitian membuktikan bahwa margarin sebetulnya 'lebih selaras' dengan pedoman kesehatan terkait kolesterol bilan dibandingkan dengan mentega biasa, mengingat produksi margarin telah berubah sejak pedoman FDA bergeser pada tahun 2015.
Meskipun begitu, bahkan bila makanan tidak lagi memiliki minyak terhidrogenasi sebagian di dalamnya, konsumsi lemak trans masih bisa terjadi bila suatu produk telah terhidrogenasi -- proses penambahan hidrogen ke minyak nabati untuk membuat padatan menjadi lunak.
Sementara perasaan agresif telah dikaitkan dengan konsumsi asam lemak trans, penelitian lain juga menunjukkan peningkatan risiko depresi, terutama bagi remaja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Video Viral Balon Udara Mendarat di Landasan Pacu Bandara YIA Kulonprogo Jogja
- 10 Ucapan Hari Kartini 2024 yang Penuh Makna dan Menebarkan Inspirasi
- BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran
- Relawan Yuni-Dedy 2015 Kumpul Lagi di Kedawung Sragen, Persiapan Jelang Pilkada
Berita Pilihan
Advertisement
Tingkatkan Daya Saing, Pemkot Jogja Dorong Sertifikasi dan Legalitas Produk UMKM
Advertisement
Pelajar Meninggal saat Seleksi Paskibra Sempat Alami Kejang dan Mulut Keluar Busa
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement