Advertisement

Tanda-Tanda Hubungan Percintaan Penuh Kekhawatiran

Annasa Rizki Kamalina
Kamis, 13 Januari 2022 - 23:47 WIB
Bhekti Suryani
Tanda-Tanda Hubungan Percintaan Penuh Kekhawatiran Ilustrasi hubungan pasangan yang retak akibat selingkuh - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA Hubungan percintaan antara pasangan dan teman biasanya merupakan sumber kesenangan dan kenyamanan. Namun, beberapa orang mungkin mengalami kecemasan yang terus-menerus saat menjalin hubungan.

Para ahli medis seperti dokter menyebut kondisi ini sebagai relationship anxiety atau kecemasan berbasis hubungan.

Advertisement

Kecemasan hubungan melibatkan perasaan khawatir yang intens tentang hubungan romantis atau persahabatan. Hingga saat ini, perasaan akan hal tersebut tidak dikategorikan dalam gangguan mental. 

Kecemasan hubungan percintaan mencakup beberapa fitur gangguan kecemasan sosial. Lebih khusus lagi, kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan seseorang mengalami ketidaknyamanan yang signifikan tentang penolakan.

Meskipun banyak orang mungkin khawatir tentang penerimaan dan perasaan timbal balik dalam suatu hubungan, kecemasan cenderung berkembang ketika seseorang mengalami ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan.

Misalnya, kecemasan dapat membuat seseorang khawatir tentang masa depan suatu hubungan. Orang dengan kecemasan hubungan mungkin mengakhiri hubungan mereka karena ketakutan, atau mereka mungkin bertahan dalam hubungan tetapi dengan kecemasan yang besar.

Efek dari kecemasan ini dapat menghambat kemampuan seseorang untuk berfungsi dalam hubungan. Lantas, bagaimana cara mengetahui kalau teman atau pasangan Anda memiliki rasa cemas tersebut? Berikut ciri-ciri orang yang mengalaminya, melansir dari Medical News Today, Kamis (13/1/2022).

1. Mencari kepastian yang berlebihan

Seseorang yang mencari kepastian secara berlebihan bisa jadi gejala umum pada gangguan kecemasan sosial dan depresi.

Beberapa peneliti menyarankan bahwa pencarian kepastian yang berlebihan terkait dengan ketergantungan interpersonal. Ketergantungan interpersonal mengacu pada ketergantungan seseorang pada orang lain untuk evaluasi dan penerimaan yang konstan.

Orang yang menunjukkan perilaku ini mungkin takut menerima evaluasi yang buruk atau tidak diterima.

2. Membungkam diri

Membungkam diri adalah gejala lain yang dialami oleh banyak kondisi kesehatan mental. Satu studi yang diterbitkan dalam Journal of Experimental and Social Psychology  menunjukkan bahwa wanita yang sensitif terhadap penolakan mungkin cenderung melakukan pembungkaman diri untuk menyenangkan pasangannya.

Orang yang membungkam diri mungkin tidak mengungkapkan selera, pendapat, atau perasaannya kepada pasangannya — terutama ketika pemikiran ini berbeda dengan pikiran pasangannya.

Orang cenderung terlibat dalam perilaku membungkam diri agar tampak serupa dengan mereka yang penerimaannya mereka cari, dan dalam upaya untuk mencegah penolakan.

Seiring waktu, seseorang mungkin membungkam diri dan berkorban untuk mempertahankan hubungan.

3. Sikap Pasangan atau Partner Accommodation 

Partner Accommodation merupakan respon dari pasangan lain terhadap pasangan yang cemas. Ini adalah efek umum yang diamati dalam hubungan di mana satu atau lebih orang memiliki gangguan kepribadian obsesif-kompulsif.

Beberapa ahli menyarankan untuk melakukan terapi pasangan, seperti sesi psikoedukasi berbasis pasangan. Hal tersebut dapat membantu Anda dan pasangan untuk mengobati dan mengelola kecemasan hubungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mudik Lebaran, Gunungkidul Bakal Dijejali 154.000 Kendaraan

Gunungkidul
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement