Tentang Leptospirosis, Penyebab Petani Gunungkidul Meninggal
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Kasus leptospirosis telah menyebabkan salah satu petani di Gunungkidul meninggal dunia. Lalu apa itu leptospirosis?
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang biasa dibawa oleh tikus, sapi, anjing, dan babi. Leptospirosis menyebar melalui air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri Leptospira.
Advertisement
Seseorang dapat terserang leptospirosis, jika terkena urine hewan tersebut, atau kontak dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi.
Gejala
Leptospirosis memiliki gejala yang mirip dengan penyakit flu. Namun, jika tidak diobati dengan tepat, leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan organ dalam, bahkan mengancam nyawa.
Untuk gejala awal pada penderita leptospirosis di antaranya, demam tinggi dan menggigil. Sakit kepala, mual, muntah, dan tidak nafsu makan. Diare. Mata merah, nyeri otot, terutama pada betis dan punggung bawah. Sakit perut. Selain itu muncul bintik-bintik merah pada kulit yang tidak hilang saat ditekan.
Pengobatan
Infeksi leptospirosis pada umumnya tidak memerlukan penanganan khusus. Pada kondisi yang ringan, infeksi leptospirosis bisa sembuh dengan sendirinya dalam tujuh hari. Pengobatan umumnya ditujukan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
Bbat yang bisa diberikan kepada orang yang terkena leptospirosis antara lain antibiotik, seperti penisilin, amoxicillin, ampicillin, doxycycline, atau azithromycin. Selain itu ada obat penurun demam dan pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen.
Penyebab
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang dibawa oleh hewan. Leptospira dapat hidup selama beberapa tahun di ginjal hewan tersebut tanpa menimbulkan gejala.
Penularan
1.Kontak langsung antara kulit dengan urine hewan pembawa bakteri Leptospira
2. Kontak antara kulit dengan air dan tanah yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri Leptospira
3. Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri penyebab leptospirosis
4. Bakteri Leptospira dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, baik luka kecil seperti luka lecet, maupun luka besar seperti luka robek. Bakteri ini juga bisa masuk melalui mata, hidung, mulut, dan saluran pencernaan.
5. Leptospirosis bisa menular antarmanusia melalui ASI atau hubungan seksual, tetapi kasus ini sangat jarang terjadi.
Mereka yang rawan terkena leptospirosis
Mereka yang rawan terkena leptospirosis antara lain, pekerja tambang, petani, dan nelayan. Selain itu, mereka yang sering berinteraksi dengan hewan, seperti peternak, dokter hewan, atau pemilik hewan peliharaan. Leptospirosis juga rawan mengenai pekerja saluran pembuangan atau selokan, tinggal di daerah rawan banjir.
Gejala Leptospirosis
Pada beberapa kasus, gejala leptospirosis tidak muncul sama sekali. Namun, pada kebanyakan penderita, gejala penyakit ini muncul dalam 2 hari sampai 4 minggu setelah terpapar bakteri Leptospira.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kantongi Izin TRL, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Mampu Beroperasi 24 Jam
Advertisement
Para Calon Kepala Daerah Diingatkan Tidak Berkampanye Saat Masa Tenang
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement