Pahami Kemungkinan Penyebab dan Pencegahan Hepatitis Akut pada Anak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pada 15 April 2022, dilaporkan Kejadian Luar Biasa (KLB) hepatitis akut dengan penyebab tidak jelas di United Kingdom (Inggris & Irlandia Utara).
Kemudian pada 21 April 2022, dilaporkan 169 kasus dari 11 negara (UK, Spanyol, Israel, Amerika Serikat, Denmark, Irlandia, Belanda, Italia, Norwegia, Perancis, Romania, dan Belgia).
Advertisement
RA Adaninggar,dr,SpPD melalui akun Instagram @drningz, menjelaskan bahwa kasus tersebut terjadi pada usia satu bulan hingga 16 tahun. 17 anak (sekitar 10%) membutuhkan cangkok liver/hati dan satu anak dilaporkan meninggal.
Gejala Klinis
- Gejala saluran pencernaan: nyeri perut, diare, mual, muntah
- Gejala keradangan liver akut: kuning (ikterus), peningkatan enzim hati SGOT/AST dan SGPT/ALT > 500 IU/L, kencing seperti teh, nyeri sendi, lemas, BAB pucat
- Sebagian besar tidak disertai demam
- Tidak didapatkan virus hepatitis ABCDE
- Riwayat perjalanan internasional bukan faktor risiko
Kriteria Diagnosis WHO
1. Epi-linked: Hepatitis akut (non hepatitis A-E) pada usia berapapun yang sempat kontak erat dengan kasus probable, sejak 1 Oktober 2021
2. Probable: Hepatitis akut (non hepatitis A-E), enzim hati meningkat > 500 IU/L , usia 16 tahun / lebih muda, sejak 1 Oktober 2021
3. Confirmed: Sementara belum ada kriteria ini
Kemungkinan Penyebab
Salah satu hipotesis penyebabnya adalah Adenovirus. Adenovirus ditemukan pada 74 kasus (dari tes molekular), 18-nya diidentifikasi sebagai F tipe 41. SARS CoV2 ditemukan pada 20 kasus. Pada 19 kasus ditemukan infeksi bersamaan SARS CoV2 dan Adenovirus.
Di UK dan Belanda ditemukan peningkatan jumlah kasus infeksi Adenovirus di komunitas, yang dilihat dari hasil pemeriksaan feses anak. Jumlah kasus ini meningkat dibandingkan sebelum pandemi Covid. Namun bisa saja sebenarnya kasus sudah banyak sebelumnya namun jadi “seolah” banyak sekarang karena ada peningkatan test dan surveilans.
Meskipun infeksi Adenovirus dikatakan sebagai salah satu kemungkinan penyebab, tapi sebenarnya belum bisa menjelaskan penyakit secara keseluruhan. Ada >50 tipe imunologis Adenovirus yang bisa menyebabkan infeksi pada manusia, bisa mengenai mata, saluran napas, usus, liver, dan saluran kencing.
Adenovirus tipe 41 sebelumnya menyebabkan infeksi dengan gejala demam, diare, muntah disertai gejala saluran napas dan tidak pernah menyebabkan hepatitis akut pada anak sehat, hanya terjadi pada anak dengan imunitas lemah. Biasanya menyebabkan suatu penyakit yang self limiting.
Tindakan Pencegahan
Orang tua harus waspada bila anak mengalami gejala flu disertai gejala saluran cerna dan kuning, segera periksakan ke dokter. Penanganan pertama di rumah adalah sebagai berikut:
- Anak istirahat (bed rest)
- Pastikan anak masih bisa makan dan minum
- Atasi gejala dengan obat-obatan pereda gejala
- Segera bawa ke RS bila: diare & muntah hebat hingga dehidrasi, demam tinggi, mata kuning, nyeri perut, kencing coklat seperti teh, BAB berwarna pucat
Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan membiasakan anak pola hidup bersih dan sehat, yaitu:
1. Menggunakan masker di tempat umum
2. Cuci tangan
3. Etika batuk dan bersin
4. Konsumsi makanan / air yang bersih dan matang
5. Nutrisi yang baik, aktivitas fisik, cukup tidur
Hubungan dengan Vaksin
Jangan percaya narasi yang menghubungkan vaksin Covid AZ dengan kejadian hepatitis. Karena belum ada uji klinis vaksin AZ pada anak usia <18 tahun jadi tidak ada booster vaksin AZ pada anak. Kemudian yang sakit hepatitis itu adalah-anak balita yang justru belum divaksin Covid.
Hingga saat ini, upaya untuk mengidentifikasi penyebab pasti hepatitis akut ini masih berjalan. Hipotesis sementara, hepatitis ini mungkin berkaitan dengan infeksi Adenovirus yang (mungkin) baru / Novel, dengan atau tanpa bersama dengan infeksi Covid.
Jadi, sementara, upaya pencegahan infeksi Adenovirus baik dari droplet saluran napas dan dari rute fecal-oral adalah hal yang harus dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kembali Aktif Setelah Cuti Kampanye, Ini Pesan KPU Kepada Bupati Halim dan Wabup Joko Purnomo
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement