Dimulai pada Usia 9-12 Tahun, Ini Tanda-tanda Menstruasi yang Sehat
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Perempuan mengalami menstruasi atau haid setiap bulan. Menstruasi adalah perdarahan yang keluar dari rahim akibat luruhnya lapisan dinding rahim yang terjadi secara siklik atau periodik pada siklus yang terdapat ovulasi atau pecahnya sel telur.
Siklus menstruasi merupakan tanda telah berfungsinya sistem reproduksi seorang perempuan. Setiap bulan, hormon-hormon yang diatur oleh otak maka ovarium akan menghasilkan satu buah sel telur yang matang yang nantinya akan pecah.
Advertisement
Selama proses ini akan dihasilkan hormon yang menyebabkan penebalan dinding rahim sehingga bila terjadi pembuahan oleh sperma maka rahim akan siap menerima hasil konsepsi. Namun bila tidak dibuahi maka dinding rahim akan luruh dan terjadilah menstruasi.
"Jika ovulasi terjadi dan sel telur tidak dibuahi, lapisan dinding rahim kemudian akan luruh dan dikeluarkan melalui vagina dan proses inilah yang disebut sebagai menstruasi", tutur Joan Meutia Sari, dokter spesialis kandungan Rumah Sakit Siloam Mampang, Sabtu (21/5/2022).
Dia melanjutkan, menarche atau keluarnya darah haid pertama kali pada seorang perempuan terjadi rata rata di usia 9-12 tahun, tetapi hal ini dipengaruhi juga oleh faktor genetik dan faktor lingkungan seperti status gizi dan asupan makanan.
Bila haid tidak datang pada usia 14 tahun dan tidak ada tanda seks sekunder misalkan payudara atau rambut di daerah tertentu tidak tumbuh, maka disarankan untuk diperiksakan ke dokter, namun bila terdapat tanda seks sekunder maka dapat ditunggu hingga 16 tahun.
Menurutnya, pada saat seorang perempuan mulai menstruasi, siklus haid masih dapat tidak teratur dan menjadi panjang, hal ini masih normal dan semakin lama akan menjadi teratur seiring bertambahnya usia sehingga masih dapat dinilai dalam 2 tahun sedangkan pada masa menjelang menopause maka siklus akan semakin memanjang dan pada akhirnya akan berhenti disebabkan oleh jumlah cadangan sel telur pada ovarium yang semakin menurun.
“Update terkini siklus menstruasi normal adalah 24-38 hari dengan rentang variasi maju atau mundurnya periode sekitar 7 hari, lama menstruasi berkisar 2-7 hari dan tidak lebih dari 8 hari, jumlah darah sekitar 80cc, tidak ada gumpalan darah yang besar, tidak ada perdarahan di luar siklus haid dan tidak ada PMS atau nyeri yang berlebihan sehingga mengganggu aktivitas,” urainya.
Dia menambahkan, obesitas juga dapat memicu kelainan atau gangguan siklus haid yang baik karena dapat mengganggu proses perkembangan sel telur. Selain itu, ketidakseimbangan hormonal dan beberapa kelainan atau penyakit pada rahim seperti mioma atau tumor jinak rahim, polip, keganasan rahim serta konsumsi obat pengencer darah juga dapat mengganggu menstruasi yang normal.
Sindrom Pramenstruasi
Biasanya disebut premenstrual syndrome (PMS) yang merupakan gejala sebelum memasuki masa menstruasi. Menurut dokter Joan, gejala tersebut berupa perubahan fisik, perubahan perilaku, termasuk perubahan emosi. Secara umum gejala PMS muncul 1–2 minggu sebelum hari pertama menstruasi setiap bulannya.
"Gejala ini yang sering muncul seminggu sebelum terjadinya menstruasi, mungkin berbeda beda yang dirasakan antara lain seperti mudah letih, nyeri pada payudara, perubahan mood, jerawat," ucapnya.
Selain PMS, ada juga istilah amenore dan dismenore yang merupakan dua gangguan haid yang kerap dikeluhkan oleh pasien. Amenore merupakan kondisi dimana seorang perempuan tidak mengalami menstruasi pada masa seharusnya menstruasi, dan dismenore merupakan kram atau nyeri yang dirasakan sebelum atau selama haid berlangsung, hal ini dapat disebabkan oleh adanya zat kimia prostaglandin yang dihasilkan oleh tubuh selama menstruasi.
Apabila perempuan merasakan nyeri haid yang sangat hebat disarankan untuk melakukan konsultasi pada ginekolog anda untuk melihat adanya faktor lain yang menyebabkan hal tersebut.
Dia memberikan tips agar lebih nyaman dalam menjalani masa menstruasi diantaranya adalah cukup istirahat dan tidur selama 7-8 jam, pastikan tubuh cukup cairan dengan minum air putih yang cukup, mandi air hangat atau kompres perut dengan air hangat dapat memberikan rasa rileks dan mengurangi rasa kram dan nyeri.
Selain itu, dianjurkan untuk mengurangi konsumsi garam karena tubuh cenderung menahan air pada saat haid sehingga payudara akan terasa kencang dan nyeri, selain itu rasa begah dapat berkurang. “Banyak konsumsi makanan bergizi terutama makanan yang mengandung zat besi dan olahraga 30 menit selama 5 hari akan membuat rileks, menjaga berat badan ideal dan mengalihkan pikiran dari rasa tidak nyaman pada saat menstruasi,,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Festival Kampung Santri Jogja, Perayaan Budaya Pesantren untuk Menarik Wisatawan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement