Pelecehan Seksual Anak Tengah Marak, Simak Tips Mencegahnya...
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO - Kasus pelecehan seksual masih saja terjadi. Terbaru, kasus tersebut terjadi di sebuah panti asuhan di Kulonprogo.
Karena itu ketahui cara cegah anak dari pelecehan seksual. Kasus pelecehan ini di Indonesia kian meningkat.
Advertisement
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat, ada ribuan kasus kekerasan pada anak di Indonesia. Dari angka tersebut, yang paling banyak dialami oleh anak adalah kekerasan seksual.
Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia menunjukkan bahwa hampir 90% kasus kekerasan atau pelecehan seksual pada anak terjadi di rumah atau sekolah. Umumnya, pelaku adalah orang terdekat.
BACA JUGA: BREAKING NEWS: Pimpinan Panti Asuhan Diduga Cabuli Anak Asuhnya sejak 2020
Pencegahan harus melibatkan berbagai pihak, meliputi keluarga, lingkungan rumah, dan lingkungan sekolah. Untuk melindungi buah hati kita, simak ulasannya berikut ini.
1. Ajari Anak tentang Anggota Tubuh Mereka
Orang tua sejak dini perlu mengajarkan bagian-bagian tubuh anak, termasuk organ-organ intimnya. Meskipun umumnya orang tua akan merasa tabu untuk mengenalkan bagian intim kepada anak, hal ini penting dilakukan.
Pengenalan ini penting dilakukan sebagai dasar edukasi seksual kepada anak. Jadi, bila ingin menjaga anak dari perilaku ‘menyimpang’, salah satu cara menghindari pelecehan seksual adalah dengan pengenalan anggota tubuh.
2. Ajari Anak Bagian Tubuh yang Tidak Boleh Disentuh oleh Orang Lain
Setelah mengajarkan anak tentang anggota tubuhnya, orang tua perlu menekankan bagian-bagian yang tidak boleh disentuh atau dilihat oleh orang lain, seperti dada, kemaluan, dan bokong.
Selain itu, pelecehan seksual pada anak juga dapat dicegah dengan mengajari anak rasa malu untuk memperlihatkan bagian-bagian intim kepada orang lain sejak dini.
3. Ajari Anak untuk Mewaspadai Orang yang Tidak Dikenal
Cara cegah anak dari pelecehan seksual berikutnya adalah mengajarkan anak untuk bersikap waspada. Anak juga perlu diajarkan untuk waspada terhadap orang yang tidak dikenal.
Jika ada orang yang tidak dikenal berusaha mendekatinya, termasuk memberikan barang atau makanan, ajarkan anak untuk tidak tergoda. Apalagi orang tersebut sampai mengajak anak untuk ikut dengannya. Pastikan anak mengerti dan tidak mau menerima ajakannya.
4. Ajari Anak Apa yang Harus Dilakukan Jika Ada Orang yang Ingin Menyentuhnya
Pelecehan seksual pada anak salah satunya dapat dicegah dengan mengajarkan anak bagaimana untuk bertindak. Selain kewaspadaan, Anda juga perlu mengajari si Kecil untuk bertindak defensif.
Berkata tidak, lari, dan berteriak minta tolong penting diajarkan jika ada orang asing yang ingin melihat atau menyentuh bagian-bagian tubuh anak, seperti dada, kemaluan, dan bokong.
5. Selalu Memantau Anak Saat Anak Bermain atau Melakukan Aktivitas di Luar Rumah
Cara berikutnya untuk cegah anak dari pelecehan seksual adalah selalu memantau si kecil saat mereka bermain atau melakukan aktivitas di luar rumah. Pemantauan anak saat bermain dan melakukan aktivitas di luar rumah sangat penting. Sebab pelecehan seksual pada anak sering terjadi saat si Kecil bermain di luar rumah.
Kurangnya pemantauan orang tua akan memicu para pelaku pelecehan seksual untuk menggencarkan aksinya. Sebaliknya, pemantauan anak yang baik akan menyurutkan niat pelaku untuk menjalankan aksinya.
6. Menjalin Kerja Sama yang Baik dengan Guru di Sekolah
Saat anak berada di sekolah, maka gurulah yang bertugas memantau anak agar tidak terjadi pelecehan seksual. Oleh karena itu, orang tua perlu berkenalan dan bekerja sama dengan para guru di sekolah. Begitu pula dengan guru les atau guru mengaji.
7. Menjalin Kerja Sama yang Baik dengan Tetangga di Lingkungan Rumah
Cara berikutnya agar anak terhindah dari pelecehan seksual Orang tua tidak mungkin memantau anak setiap saat. Untuk itu, tidak ada salahnya untuk akrab dengan para tetangga di lingkungan rumah dan lingkungan bermain anak.
Menjalin kerja sama ini sangat penting dan dapat membantu mencegah pelecehan seksual pada anak saat ia bermain di lingkungan sekitar rumah.
8. Mengenal Lingkungan Bermain Anak dan Teman-Teman Mereka
Mengenal lingkungan bermain anak dan teman-teman anak—termasuk orang tua dari teman-teman anak—sangat penting untuk membentuk lingkungan bermain yang aman, positif, dan terhindar dari risiko pelecehan seksual.
Saat teman-teman si Kecil mengunjungi rumah Anda, maka Anda membantu menjaga dan memantau perilaku bermain anak. Begitu pula saat anak Anda bermain ke rumah temannya, maka orang tua temannya lah yang membantu menjaga anak Anda.
9. Menjaga Keterbukaan dengan Anak
Menjaga keterbukaan dengan anak juga sangat penting agar anak bercerita kepada Anda apa yang terjadi dalam kesehariannya, termasuk jika anak mengalami perlakuan-perlakuan yang tidak sesuai, seperti pelecehan seksual. Jika sampai terjadi pelecehan seksual pada anak, maka Anda perlu segera bertindak untuk melaporkan ke pihak berwajib.
10. Deteksi Dini Tanda-Tanda Pelecehan Seksual pada Anak
Terkadang, Anak malu atau tidak berani menceritakan pelecehan seksual yang dialaminya. Anda dapat mendeteksinya dengan melihat perubahan perilaku anak, misalnya ia menjadi mudah marah dan depresi.
Jika ada perubahan perilaku pada anak, ajaklah anak untuk berbicara dari hati ke hati agar anak lebih terbuka dengan Anda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement