Advertisement

Kanker Payudara Bisa Dideteksi Dini Secara Mandiri

Lajeng Padmaratri
Jum'at, 14 Oktober 2022 - 13:37 WIB
Lajeng Padmaratri
Kanker Payudara Bisa Dideteksi Dini Secara Mandiri

Advertisement

Harianjogja, JAKARTA—Kanker payudara bisa dideteksi secara dini dengan teknik Sadari atau Periksa Payudara Sendiri. Teknik ini bisa dipraktikkan setiap bulan sebagai bentuk pencegahan kanker payudara.

Dokter spesialis bedah onkologi, Erwin Danil Yulian mengemukakan bahwa dengan memeriksa payudara sendiri setiap bulan bisa menjadi cara untuk memeriksa apakah ada benjolan di payudara. Sebab, benjolan sekecil apapun bisa menjadi tanda dari penyakit tersebut.

Advertisement

“Harus tahu sebagai seorang perempuan, setelah selesai menstruasi, saat payudara sudah demikian tidak nyeri lagi, dapat melakukan pemeriksaan namanya ‘Sadari’ atau pemeriksaan payudara sendiri. Itu pada perempuan yang telah selesai menstruasi,” kata Erwin yang juga dokter RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo itu dikutip dari Antara, Jumat (14/10/2022).

Pemeriksaan secara mandiri tidak hanya dilakukan pada perempuan yang masih mengalami menstruasi. Bagi perempuan yang sudah memasuki masa menopause pun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan semakin sering.

Ia mengatakan pada orang normal benjolan sebesar 1,5 cm hingga 2 cm memang baru bisa diraba. Akan tetapi, apabila seseorang berhasil menemukan benjolan sekecil apapun, kata Erwin, hal tersebut dianggap satu tahap lebih baik untuk maju pada penanganan sejak dini.

“Kalau setiap bulan diperiksa sendiri, kami yakin pasti akan dapat diketahui jika ada benjolan sekecil apapun,” katanya.

Selain melakukan pemeriksaan potensi benjolan, Erwin juga menganjurkan agar masyarakat dapat menjalankan gaya hidup atau pola hidup seimbang dan sehat. Seperti mengonsumsi gizi seimbang, berolahraga, dan mengendalikan stres, sehingga faktor risiko dapat diminimalkan.

Walau faktor genetik atau keturunan dapat berperan, Erwin menekankan faktor-faktor lainnya seperti faktor hormonal serta gaya hidup yang buruk juga turut menyumbang terhadap potensi terjadinya kanker payudara.

“Dari lima pasien kanker payudara, empat diantaranya bukan merupakan faktor genetik. Ada faktor-faktor lain, contohnya faktor hormonal. Jadi, pengaruh hormon itu sangat besar terhadap timbulnya kanker payudara,” katanya.

Meski begitu, apabila seseorang memiliki riwayat keluarga dengan penderita kanker payudara, sebaiknya tetap periksakan kondisi payudaranya untuk mencegah kemungkinan terburuk. Bagi yang berusia di bawah 40 tahun dengan riwayat keluarga penderita kanker payudara, bisa melakukan pemeriksaan dengan USG di fasilitas kesehatan. Sementara bagi yang sudah di atas 40 tahun untuk melakukan pemeriksaan mamografi sebagai skrining awal.

“Kalau tidak ditemukan ada benjolan di sana, kita harapkan mungkin masih bisa dilakukan pemeriksaan lanjutan, jika berhubungan sama keluarga tadi, yaitu pemeriksaan mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2, apakah positif atau negatif,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Perkuat Empat Pilar Kalurahan Untuk Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat

Sleman
| Jum'at, 26 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement