Ada Empat Gerhana Sepanjang 2022, yang Terakhir 8 November Mendatang
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mencatat ada empat gerhana yang terjadi sepanjang 2022 ini. Gerhana terakhir yang terjadi pada 2022 adalah gerhana bulan total pada 8 November mendatang.
Peneliti PR Antariksa dan Pranata Humas Kawasan Bandung-Garut, Andi Pangerang Hasanuddin dan C. Widianingrum mengatakan empat gerhana tersebut terdiri atas dua kali gerhana bulan total dan dua kali gerhana Matahari sebagian.
Advertisement
Berdasarkan rilis lapan.go.id yang dikutip dari Solopos.com pada Minggu (6/11/2022), berikut daftar beserta jadwal hadirnya gerhana Bulan dan Matahari pada 2022:
1. Gerhana Matahari Sebagian pada 30 April – 1 Mei 2022
Fenomena gerhana Matahari sebagian menjadi fenomena gerhana di tahun 2022 yang hadir pertama kali. Gerhana Matahari Sebagian adalah fenomena astronomis ketika Bumi, Bulan dan Matahari terletak pada satu garis lurus, permukaan Matahari yang teramati dari Bumi hanya tertutup sebagian saja oleh Bulan.
Hal ini disebabkan oleh bayangan Bulan yang jatuh di permukaan Bumi hanya bayangan penumbra atau semu saja. Sedangkan, bayangan umbra inti berada di luar permukaan Bumi. Wilayah yang tertutupi oleh bayangan penumbra Bulan akan mengalami gerhana Matahari Sebagian, sedangkan wilayah yang tertutupi oleh bayangan umbra Bulan akan mengalami gerhana Matahari total.
Andi menjelaskan, puncaknya terjadi pada 30 April 2022 pukul 20.41 Universal Time (UT) atau 1 Mei 2022 pukul 03.41 WIB. Gerhana ini merupakan gerhana ke-66 dari 71 gerhana dalam siklus Saros 119. Sayangnya, gerhana ini hanya dapat disaksikan di Pasifik Tenggara dan sebagian Amerika Selatan.
“Gerhana ini tidak dapat disaksikan di Indonesia karena tidak dilalui bayangan penumbra Bulan,” jelasnya.
2. Gerhana Bulan Total pada 15-16 Mei 2022
Fenomena gerhana berikutnya adalah gerhana Bulan total (GBT) yang terjadi pada tanggal 15-16 Mei 2022. GBT adalah fenomena astronomis ketika Bulan, Bumi dan Matahari berada pada satu garis lurus dan Bulan masuk seluruhnya ke dalam bayangan inti atau umbra Bumi. Dengan begitu, tidak ada sinar Matahari yang dapat dipantulkan ke permukaan Bulan.
GBT cenderung berwarna kemerahan disebabkan oleh pembiasan Rayleigh, yakni pembiasan sinar Matahari secara seletif oleh atmosfer Bumi. Gerhana Bulan Total ini puncaknya akan terjadi 16 Mei 2022 pukul 04.11 UT atau 11.11 WIB. Bagi beberapa wilayah di benua Amerika, puncak gerhana kali ini terjadi pada 15 Mei 2022. Dijelaskan bahwa fenomena alam ini hanya dapat disaksikan di Benua Amerika, Eropa, Afrika, Timur Tengah (kecuali Iran bagian Timur), Selandia Baru dan sebagian besar Oseania.
“Gerhana ini tidak dapat disaksikan di Indonesia karena Bulan sudah di bawah ufuk,” tulis mereka.
3. Gerhana Matahari Sebagian pada 25 Oktober 2022
Gerhana Matahari sebagian untuk kedua kali pada 2022 ini mencapai puncaknya pada 25 Oktober 2020, pukul 11.00 UT atau 18.00 WIB. Dengan perkiraan waktu tersebut, gerhana ini tidak dapat disaksikan di Indonesia karena wilayah ini tidak dilalui bayangan penumbra Bulan.
Ada pun, wilayah yang dapat menyaksikan fenomena ini adalah sebagian besar Eropa (kecuali Portugal dan Spanyol bagian Barat-Selatan), Aljazair bagian Barat Laut, Tunisia, Libya (kecuali bagian Barat Daya), Sudan, Ethiopia (kecuali bagian Selatan), Somalia (kecuali bagian Selatan), Mesir, Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Selatan dan Rusia bagian Barat.
4. Gerhana Bulan Total pada 8 November 2022
Setelah terjadi pada Mei 2022 yang tidak dapat disaksikan di wilayah Indonesia, gerhana Bulan total kembali terjadi pada November 2022. Gerhana itu akan mencapai puncaknya pada 8 November 2022, pukul 10.59 UT atau 18.59 WIB.
Gerhana Bulan Total pada November mendatang akan bisa disaksikan di lebih banyak tempat di dunia antara lain Benua Amerika, Islandia, Norwegia bagian Utara, Swedia bagian Utara, Finlandia, Rusia, Iran, Oman, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru dan Oseania.
“Gerhana ini dapat disaksikan di Indonesia,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Srawung Kali Jadi Wujud Kepedulian Mahasiswa pada Kondisi Darurat Sampah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement