Advertisement

Kenali Ciri-Ciri Bayi Prematur dari Fisiknya

Newswire
Kamis, 17 November 2022 - 06:27 WIB
Lajeng Padmaratri
Kenali Ciri-Ciri Bayi Prematur dari Fisiknya Foto Ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 15 juta bayi lahir terlalu dini atau prematur setiap tahunnya. Ada sejumlah ciri-ciri bayi prematur yang bisa dikenali.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Perinatologi dan Neonatalogi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Rinawati Rohsiswatmo mengatakan salah satu ciri fisik bayi prematur bisa dikenali dari daun telinganya. Daun telinga pada orang dewasa apabila dilipat akan kembali ke posisi semula, namun kondisi sebaliknya terjadi pada bayi prematur.

Advertisement

"Lihat telinga. Telinga coba dilipat (daun telinga), ini kan ada tulang rawan, kalau makin muda (usia) dilipat dia enggak balik lagi. Coba lihat bayi kecil itu kalau dilipat dia menempel terus enggak balik-balik lagi. Mungkin ini kurang bulan," ujar dia dikutip dari Antara, Kamis (17/11/2022).

Selain telinga, ciri fisik lainnya bayi prematur yakni puting payudara yang berwarna sangat hitam atau hanya berbentuk titik seperti kismis.

"Kemudian lihat ke alat kelamin. Kalau laki-laki ada skrotum atau kantung kemaluannya itu hitam, bergaris-garis, lalu buah testis itu sudah turun nah itu cukup. Kalau yang perempuan labia-nya masih terbuka," jelas Rina.

Ciri lainnya yakni dari garis-garis di telapak tangan dan kaki. Pada bayi prematur garis ini sulit dilihat karena sangat halus, berbeda dengan bayi yang lahir cukup bulan yang memiliki garis pada telapak tangan dan kaki sangat jelas.

Bayi prematur lahir saat usianya kurang dari 37 minggu. Pada bayi yang lahir dalam usia 38 pekan makan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, dikatakan sudah cukup bulan tetapi kecil atau bayi berat lahir rendah (BBLR).

"Kalau yang cukup bulan, organnya sudah matang tetapi kecil nanti kita harus kejar beratnya. Kalau yang prematur ada dua dia belum matang organ-organnya, kecil pula," kata Rina.

Menurut Mayo Clinic, meskipun tidak semua bayi prematur mengalami komplikasi, kelahiran terlalu dini dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Umumnya, semakin dini bayi lahir, semakin tinggi risiko komplikasi. Komplikasi ini antara lain masalah pernapasan, jantung, otak, kontrol suhu tubuh, darah dan metabolisme tubuh.

Oleh karena itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dibutuhkan perawatan untuk membantu melindungi bayi prematur dari gangguan neurologis di masa depan serta kesulitan bernapas dan infeksi.

"Perawatan intensif pada bayi prematur tak berhenti saat bayi hidup, masih cukup panjang perjalanan, dua tahun pertama kehidupan diharapkan bayi tidak stunting, (alami) kesehatan mental, autisme, itu juga harus diperhatikan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 20 April 2024: Normalisasi Tanjakan Clongop hingga Kuota CPNS

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Seorang DPO Kasus Korupsi Pembangunan Pasar Rakyat Ditangkap di Papua

News
| Sabtu, 20 April 2024, 09:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement