Advertisement

Faktor Risiko Teratas Kanker Paru-Paru adalah Rokok

newswire
Jum'at, 30 November 2018 - 10:35 WIB
Maya Herawati
Faktor Risiko Teratas Kanker Paru-Paru adalah Rokok Ilustrasi perokok - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kejadian kanker paru-paru cukup tinggi di Indonesia. Faktor risiko teratas dalam angka kejadian adalah rokok.

Hal ini disebutkan Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Dharmais, dr. Evlina Suzanna, SpPA(K).  "Faktor risiko rokok, asap rokok dan polutan [di Tiongkok asap saat memasak terutama di dapur yang sempit berkontribusi menjadi polutan sebagai faktor risiko kanker paru. Di Indonesia studi belum sampai spesifik]," ujar dia di Jakarta, Rabu (28/11).

Advertisement

Dalam kesempatan itu, dokter spesialis paru dari RSPAD Gatot Soebroto, Brigjen TNI dr. Alex Ginting S, SpP(K) mengungkapkan, perokok aktif berisiko 13 kali lipat menderita kanker paru, sementara risiko pada perokok pasif sekitar empat kali lipat daripada mereka yang tak terpapar asap rokok.

Dari sisi usia, mereka yang berusia 25 tahun ke atas hingga usia 55 tahun (usia produktif) merupakan kelompok yang berisiko terkena kanker paru. Di Indonesia, dari sejumlah jenis kanker paru, adenocarcinoma merupakan yang paling banyak ditemukan.  Selain rokok, genetik juga menjadi faktor risiko munculnya kanker paru.

Data dari Rumah Sakit Dharmais menunjukkan, setiap tahun terdapat 32.023 orang terdiagnosis kanker paru dan dari angka itu sekitar 26.000 pasien kanker paru yang meninggal.

"Tidak adanya deteksi dini yang standar dan tidak adanya gejala klinis yang spesifik menjadikan kepedulian pasien serta akses terhadap diagnostik dan pengobatan bermutu, menjadi sangat penting," kata Evlina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement