Advertisement

Tak Hanya Tahan Lapar dan Dahaga, Puasa Juga Harus Diimbangi Dengan Ini ...

Chelin Indra Sushmita
Selasa, 07 Mei 2019 - 07:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Tak Hanya Tahan Lapar dan Dahaga, Puasa Juga Harus Diimbangi Dengan Ini ... Ilustrasi orang yang menjalankan puasa (Youtube)

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO--Puasa semestinya bukan hanya dilakukan dengan menahan lapar, dahaga, dan syahwat, tetapi juga banyak melakukan amal saleh.

Hal tersebut sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Nasa'i dan Ibnu Majah: “Banyak di antara orang yang berpuasa tidak memperoleh sesuatu dari puasanya, kecuali rasa lapar dan dahaga.”

Advertisement

Ada perbedaan pendapat di antara para ulama dalam memaknai hadis tersebut. Sebagian berpendapat orang yang hanya mendapat lapar dan haus dari puasanya adalah yang berbuka dengan makanan haram.

Sebagian lain berpendapat orang itu adalah mereka yang menahan diri dari makanan halal, lalu berbuka dengan memakan daging manusia alias senang bergibah. Ada pula yang mengartikan orang tersebut adalah mereka yang tidak menjaga anggota badannya dari perbuatan maksiat.

Sederhananya, orang yang hanya merasa lapar dan dahaga saat berpuasa adalah mereka yang masih tetap melakukan perbuatan maksiat. “Orang puasa tapi hanya merasa lapar dan haus itu mereka yang puasa tapi masih bermaksiat,” terang Rais Syuriyah Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Karanganyar, KH. Ahmd Hudaya, saat dihubungi Solopos.com, Senin (6/5/2019).  

Meski demikian, puasa orang tersebut tetap sah sebagai penggugur kewajiban. Puasa Ramadan merupakan ibadah wajib bagi setiap muslim. “Puasanya tetap sah sebagai penggugur kewajiban. Tapi tidak mendapatkan apa pun kecuali lapar dan haus,” sambung Ahmad Hudaya.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Al Hakim yang tertulis di  kitab Ihya’ ‘Ulumuddin, Imam Ghazali menjelaskan, ada lima hal yang membatalkan pahala puasa, yakni berbohong, mengadu domba, gibah, sumpah palsu, dan memandang dengan syahwat.

“Perbuatan maksiat secara umum jelas merusak pahala puasa. Yang paling sering terjadi dan tidak terasa itu misalnya gibah. Gawatnya, saat ini orang belum bisa move on dari Pilpres 2019. Masih banyak yang menyebarkan hoaks bin fitnah,” terang Ahmad Hudaya.

Lantas, bagaimana caranya agar puasa Ramadan yang dilakukan tidak sia-sia dan mengantarkan pada derajat ketakwaan? Pertama, selalu perbarui niat. Semua amal bergantung pada niatnya. Jangan lupa untuk terus belajar agar lebih mengerti hakikat berpuasa. Selanjutnya menjaga diri dari perbuatan yang merusak pahala puasa serta menyemarakkan Ramadan dengan amal saleh sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, seperti berzikir dan membaca Alquran.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Puluhan Kilogram Bahan Baku Petasan Disita Polres Bantul

Bantul
| Kamis, 28 Maret 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement