Bahagia Itu Mudah, Cukup dengan Berterima Kasih
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Semua orang memikirkan cara bahagia melalui cara-cara yang rumit dicapai. Salah satu yang paling populer adalah dengan punya banyak uang. Padahal ada cara yang sangat sederhana yang harus Anda pahami sebagai konsep dasar rasa bahagia.
Perasaan tidak bahagia meningkat belakangan ini di seluruh dunia. Di Amerika Serikat (AS), kasus depresi berat naik 33% dari 2013 ke 2016. Sekitar delapan persen anak-anak dan remaja di sana juga telah mengalami kecemasan.
Advertisement
Ruang rawat inap bagi pelaku percobaan bunuh diri juga meningkat di seluruh umur termasuk anak-anak usia 5-11 tahun.
Sebuah sekolah menengah pertama di Schaumburg Illinois, AS mengaku bahwa mereka berusaha menangkal tren berbahaya ini dengan mengajarkan anak-anak didiknya mengucapkan syukur dengan berterima kasih.
Ya, dilansir dari Menshealth, rasa syukur adalah konsep yang seringkali disalahpahami, namun sangat bermanfaat. Bahkan penelitian menunjukkan manfaat dari rasa terima kasih yang dapat meningkatkan kesehatan mental Anda.
Disampaikan Shawn Achor, penulis buku terlaris berjudul The Happiness Advantage, rasa terima kasih dapat meningkatkan energi, kualitas tidur, mengurangi depresi, serta meningkatkan optimisme dan hubungan sosial yang jadi dua prediktor terbesar kebahagiaan jangka panjang.
Achor, sendiri adalah seorang peneliti kebahagiaan dengan gelar sarjana dari Harvard. Ia mengatakan bahwa penyampaian rasa terima kasih berkorelasi dengan penurunan 23% sakit kepala, sakit punggung, dan kelelahan.
"Hanya butuh dua menit sehari, pikirkan tiga hal yang kita syukuri, lalu ucapkan terima kasih pada orang lain. Maka sama saja kita melatih otak untuk menjadi lebih optimis dan positif. Dan jika dilakukan berulang-ulang maka kita dapat menciptakan kebahagiaan menjadi pilihan yang lebih mudah," ujar Achor.
Lalu apa yang dilakukan Achor setiap harinya dengan 'ucapan terima kasih'? Ia mengaku setiap hari menulis email terima kasih kepada seseorang yang dirasanya sangat layak menerimanya. Kedua, setiap malam ketika akan bersiap tidur, alih-alih terlibat dalam perenungan masalah, ia menghabiskan beberapa menit memikirkan tiga hal baru yang telah terjadi pada hari itu yang ia syukuri.
Achor mengatakan praktik syukur ini bekerja dengan membangun otot mental baru yang memindai positif. Pada dasarnya, praktik ini membuat kita keluar dari mode panik. "Kita bisa menemukan makna dalam kegiatan sehari-hari yang dapat memajukan kita dan dengan sebut terima kasih akan hal itu bisa membuat Anda bahagia. Dan saya pikir bahagia itu sederhana dan bisa tetap menjadi pilihan, di mana pun kita hidup di dunia," kata dia.
Jadi, mulai sekarang biasakan mengucapkan terima kasih kepada siapapun yang bersikap baik atau berbuat baik agar hidup Anda lebih bahagia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Refleksi Hari Ibu, Aisyiyah Upayakan Perlindungan Hak Perempuan
Advertisement
Jelang Natal dan Tahun baru, Volume Kendaraan di Tol Trans Jawa Meningkat
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement