Advertisement

Sinyal Wifi versus Kesuburan Pria, Peneliti Sebut Sperma Bisa Rusak

Newswire
Rabu, 24 Juli 2019 - 12:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Sinyal Wifi versus Kesuburan Pria, Peneliti Sebut Sperma Bisa Rusak Ilustrasi sinyal Wifi - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Seorang peneliti dari Jepang, Kumiko Nakata menemukan, jika gelombang elektromagnetik dari perangkat WiFi, seperti yang ada di ponsel dan router rumah, memiliki dampak buruk terhadap kerusakan signifikan sperma.

Secara umum, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 15% pasangan di dunia punya kendala dalam hal memiliki anak. Dan, setidaknya 30 persen masalah kesuburan ini berasal dari lelaki.

Advertisement

Infertilitas lelaki dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti lingkungan yang buruk, stres, pola makan yang buruk hingga genetika. Namun, yang terbaru, sering menyimpan ponsel di saku bisa menjadi masalah terhadap kesuburan lelaki.

Untuk membuktikan hal tersebut, tim ilmuwan Jepang yang dipimpin Kumiko Nakata mengambil sampel dari sekelompok 51 lelaki dan membaginya menjadi tiga kelompok. Mereka juga menggunakan perangkat Wifi dan mereplikasi ponsel.

Satu kelompok sampel tidak mendapatkan paparan dari sinyal Wifi. Kelompok kedua terbuka, tetapi memiliki perlindungan dari sinyal WiFi. Dan kelompok ketiga memiliki paparan penuh terhadap sinyal Wifi.

Sampel ditempatkan relatif dekat dengan perangkat Wifi, mereplikasi ponsel yang dibawa di saku celana dan hasilnya diambil setelah waktu yang berbeda.

Hasilnya agak menakutkan. Berada di bawah pengaruh sinyal Wifi selama 30 menit hampir tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas sperma lelaki, namun paparan sinyal Wifi yang lebih lama mulai menunjukkan perbedaan yang mengejutkan.

Setelah dua jam tingkat motilitas kelompok yang tidak terpapar sinyal Wifi adalah 53,3%, kelompok yang memiliki pelindung dari sinyal Wifi 44,9%, dan kelompok yang terpapar penuh sinyal Wifi hanya mencapai 26,4%.

"Selama 24 jam kemudian tingkat sperma mati meningkat untuk kelompok yang terpapar sinyal Wifi secara penuh yakni sebanyak 23,3 persen, untuk sampel yang tidak terpapar sinyal Wifi hanya 8,4 persen," seru Nakata seperti mengutip Brightside.

Statistik mengatakan bahwa, saat ini, jumlah ponsel aktif lebih besar daripada populasi dunia, yang berarti bahwa beberapa orang memiliki lebih dari satu ponsel, dan efek dari gelombangnya mungkin sangat serius untuk diabaikan.

Kumiko Nakata merinci bahwa penelitian ini mengkonfirmasi bahwa gelombang elektromagnetik dari perangkat Wifi tetap aman dalam hal kesejahteraan dan kesehatan.

Mungkin, terkait kesuburan lelaki, solusi sederhana seperti menyimpan ponsel tidak pada saku, tapi di atas meja atau tempat lain akan membuat perbedaan bagi beberapa lelaki, khususnya yang tengah mencoba memiliki anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com/Brightside

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Catat! Ini Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Sabtu 27 April 2024

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 05:17 WIB

Advertisement

alt

1.119 WNI Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air dari Zona Konflik hingga Bencana Alam

News
| Sabtu, 27 April 2024, 04:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement