Advertisement

Ada Kontes Kentut Terpanjang dan Terkeras, Mau Ikutan?

Newswire
Selasa, 17 September 2019 - 07:27 WIB
Bhekti Suryani
Ada Kontes Kentut Terpanjang dan Terkeras, Mau Ikutan? Ilustrasi buang angin - Shutterstock

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Buang angin alias kentut dijadikan sebuah kompetisi oleh masyarakat India.

Jika di Indonesia kentut menjadi sebuah hal tabu dan menjijikkan, namun tidak halnya dengan negara di bagian Gujurat, India pekan ini. Kentut yang biasanya dihindari karena baunya yang tak sedap justru dijadikan sebuah kompetisi.

Advertisement

Kompetisi ini mencari seseorang yang bisa menghasilkan suara kentut terpanjang dan terkeras dengan bunyi yang selaras. Kompetisi ini memang terlihat sangat tidak lazim, mengingat kentut adalah aib seseorang. Kompetisi ini digagas oleh Yatin Sangoi, seorang yang antusias terhadap gas sekaligus seorang penyanyi asal India.

Seperti diketahui, kentut adalah proses pengeluaran gas dari dubur/anus akibat akumulasi gas di dalam perut. Proses pengeluaran gas ini biasa ditandai dengan rasa mulas pada perut.

Adanya bakteri serta reaksi kimia antara asam perut dan cairan usus menghasilkan karbondioksida. Selain itu, bakteri yang terakumulasi juga menghasilkan gas metana dan hidrogen yang membuatnya berbau tidak sedap.

Lebih lanjut Sangoi menjelaskan bahwa dirinya sangat termotivasi oleh apa yang dia lihat sebagai sebuah kearifan lokal India. Ia mengaku ingin membuat kentut menjadi sebuah hal yang normal untuk dilakukan manusia, mengingat saat ini menilai kentut adalah sesuatu yang tabu dan menjijikkan.

"Saya kentut di tengah-tengah menonton film dengan keluarga saya dan salah satu dari mereka malah tertawa dan mengatakan bahwa jika ada kontes kentut maka saya akan menang," terang Sangoi, sebagaimana dilansir VT, Selasa (17/9/2019).

Saat itulah Sangoi mulai tersadar ketika kontes kentut bisa diikuti oleh beberapa negara-negara di dunia seperti China, Inggris dan Amerika Serikat (AS) dan bahkan memiliki piala dunia.

Hal seperti inilah yang tidak dimiliki oleh negara seperti India, oleh sebab itu Sangoi berusaha keras untuk menormalkan proses kentut.

"Bahkan 20-25 tahun yang lalu, orang biasa kentut secara terbuka, tetapi sekarang mereka sudah menjadi canggih dan menganggapnya kotor, sering dipermalukan karena kentut di depan umum. Bahkan ketika dokter akan memberi tahu Anda bahwa kentut adalah salah satu fungsi tubuh manusia yang paling sehat," lanjutnya.

Untuk mempublikasikan acara tidak konvensionalnya, Sangoi telah memulai kampanye dengan #FreeTheFart, yang kabarnya telah menarik lebih dari 40 peserta untuk mendaftar, dari berbagai daerah seperti Mumbai, Hyderabad dan Jaipur.

Kompetisi ini memperebutkan hadiah uang tunai senilai sebesar 5.000 dan 15.000 rupee atau setara Rp980 ribu dan Rp2,9 juta. Sangoi berharap bahwa ia dapat mengubah kentut menjadi fenomena umum di seluruh dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

KPU Kota Jogja Siap Merekrut PPK-PPS untuk Pilkada 2024, Cek Caranya

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 18:17 WIB

Advertisement

alt

Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement