Advertisement

Unik, Ada Sedotan Bisa Dimakan. Gak Meleleh?

Ropesta Sitorus
Minggu, 29 September 2019 - 07:57 WIB
Nina Atmasari
Unik, Ada Sedotan Bisa Dimakan. Gak Meleleh? Minuman - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Para produsen kini berlomba-lomba berinovasi menciptakan sedotan yang tak hanya sekadar ramah lingkungan tapi bahkan bisa dimakan. Tujuannya, mengurangi pencemaran.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa sedotan plastik yang sulit terurai menjadi salah satu penyebab pencemaran yang jamak ditemui di laut, sungai, danau dan tanah. Itu sebabnya, tren sedotan ramah lingkungan mulai marak, salah satunya yang dilakukan oleh sebuah perusahaan di Malaysia, Ricestraws. 

Advertisement

Direktur IT Ricestraws Anddrew Loh, 45 tahun, mengatakan sedotan ramah lingkungan yang mereka produksi terbuat dari bahan beras dan tepung tapioka. Walhasil, tak hanya mudah terurai di alam, sedotan ini bahkan dapat dimakan tapi tidak berasa.

“Bagian bawah yang direndam dalam air agak terasa kental sedangkan bagian atas akan renyah seperti keripik,” katanya seperti dikutip dari The Star Online, Sabtu (28/9/2019).

Dalam Penang International Green and Conference Exhibition (PIGCE) 2019 yang berlokasi di Gurney Paragon, Anddrew menjelaskan bahwa sedotan itu terbuat dari bahan alami dan tidak mengandung zat tambahan apapun sehingga akan terurai sepenuhnya dalam 90 hari dan juga dapat diubah menjadi pakan ternak atau pupuk.

Sedotan ini dapat bertahan selama dua hingga lima jam di air panas dan sekitar lima hingga 10 jam di air dingin. Dia menambahkan, dengan memproduksi sedotan dari bahan beras dan tapioka, pihaknya telah ikut membantu menyelesaikan masalah siklus ekosistem.

“Kami menggunakan nasi pecah yang jarang dimakan orang. Mereka biasanya digunakan untuk membuat bihun. Sedangkan ketika menggunakan sedotan dari bahan kertas, sebenarnya akan membuat lebih banyak penebangan pohon,” paparnya.

Sedotan dari bahan beras itu diproduksi dalam tiga ukuran, sebagian besar digunakan untuk para pecinta teh bubble. Tak hanya itu, perusahaannya juga  membuka peluang inovasi bahan beras untuk membuat peralatan makan yang lebih bervariasi.

“Kami berencana memproduksi cangkir, mangkuk, alat pengaduk, dan alat makan yang terbuat dari beras dan tapioka juga di masa yang akan datang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LKPJ Gubernur DIY 2023, DPRD Beri Catatan soal Penurunan Kemiskinan Belum Capai Target

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 13:17 WIB

Advertisement

alt

Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 11:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement