Advertisement
Hati-Hati, Semakin Banyak Anak Indonesia Terkena Obesitas
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Penyakit obesitas menjadi ancaman serius lantaran orang dengan berat badan berlebih rentan terhadap penyakit strok, jantung, dan diabetes melitus. Obesitas kini bahkan mengintai anak-anak.
Obesitas yang menyebabkan sakit jantung, strok, dan diabetes selama ini menyedot anggaran BPJS terbesar di Indonesia. Data BPJS menyebutkan pada 2018 lalu sekitar Rp10,5 triliun anggaran terkuras untuk penyakit jantung, penyakit kanker Rp3,4 triliun, dan strok Rp2,5 triliun.
Advertisement
Rektor Universitas Alma Ata, Profesor Hamam Hadi, mengungkapkan dalam 10 tahun terakhir obesitas pada anak sekolah Indonesia naik dari 9,2% pada 2007 menjadi 18,8% pada 2013. Sedangkan untuk orang dewasa obesitas naik dari 10,5% pada 2007 menjadi 21,8% pada 2018. "Obesitas pada anak jadi ancaman serius karena anak yang obesitas cenderung akan obesitas pada waktu dewasa," kata dia, Senin, 30 September lalu.
Menurutnya obesitas pada anak meningkat dengan cepat seiring dengan perubahan gaya hidup dan pola makan. Pertumbuhan teknologi dan proses urbanisasi yang cepat membuat gaya hidup anak-anak berubah. "Sekarang anak-anak cenderung kurang aktivitas fisik," ujarnya.
Ia menyayangkan anak kelompok sekolah saat ini lebih menyukai makanan berlemak, tinggi gula, dan tinggi garam. Hal itu tidak diimbangi dengan konsumsi buah dan sayur.
Hasil survei riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013 menyebutkan 93% masyarakat Indonesia kurang makan buah dan sayur dari yang dianjurkan yaitu lima porsi per hari. "Justru tingkat konsumsi makanan berlemak dan tinggi gula persentasenya 33 persen," jelas dia.
Profesor Kesehatan Internasional dari Johns Hopkins University, Joel Gittelsohn, mengatakan upaya yang dapat dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengurangi anak dengan obesitas dapat meniru kebijakan yang sudah dibuat di Amerika Serikat. Ia menyatakan pemerintah Amerika mempunyai program terkait obesitas yaitu program bantuan nutrisi serta edukasi ihwal makanan sehat.
Joel menjelaskan pentingnya program pemberian suplemen nutrisi bagi perempuan dan anak. Pemerintah kata dia perlu memberikan makanan kepada ibu hamil, ibu menyusui dan anak yang sedang tumbuh. "Diberikan makanan yang sehat seperti sayuran," katanya.
Dikatakannya, kebijakan pemerintah di tingkat kota atau daerah terkait dengan pengurangan obesitas bisa dilakukan dengan menerapkan pajak kepada makanan dan minuman manis. "Contohnya seperti soda, minuman berenergi, dan makanan manis," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Perkuat Empat Pilar Kalurahan Untuk Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement