Advertisement

Hati-Hati, Semakin Banyak Anak Indonesia Terkena Obesitas

Rahmat Jiwandono
Selasa, 01 Oktober 2019 - 18:17 WIB
Bhekti Suryani
Hati-Hati, Semakin Banyak Anak Indonesia Terkena Obesitas Ilustrasi obesitas. - Daily Express

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL- Penyakit obesitas menjadi ancaman serius lantaran orang dengan berat badan berlebih rentan terhadap penyakit strok, jantung, dan diabetes melitus. Obesitas kini bahkan mengintai anak-anak.

Obesitas yang menyebabkan sakit jantung, strok, dan diabetes selama ini menyedot anggaran BPJS terbesar di Indonesia. Data BPJS menyebutkan pada 2018 lalu sekitar Rp10,5 triliun anggaran terkuras untuk penyakit jantung, penyakit kanker Rp3,4 triliun, dan strok Rp2,5 triliun.

Advertisement

Rektor Universitas Alma Ata, Profesor Hamam Hadi, mengungkapkan dalam 10 tahun terakhir obesitas pada anak sekolah Indonesia naik dari 9,2% pada 2007 menjadi 18,8% pada 2013. Sedangkan untuk orang dewasa obesitas naik dari 10,5% pada 2007 menjadi 21,8% pada 2018. "Obesitas pada anak jadi ancaman serius karena anak yang obesitas cenderung akan obesitas pada waktu dewasa," kata dia, Senin, 30 September lalu.

Menurutnya obesitas pada anak meningkat dengan cepat seiring dengan perubahan gaya hidup dan pola makan. Pertumbuhan teknologi dan proses urbanisasi yang cepat membuat gaya hidup anak-anak berubah. "Sekarang anak-anak cenderung kurang aktivitas fisik," ujarnya.

Ia menyayangkan anak kelompok sekolah saat ini lebih menyukai makanan berlemak, tinggi gula, dan tinggi garam. Hal itu tidak diimbangi dengan konsumsi buah dan sayur.

Hasil survei riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013 menyebutkan 93% masyarakat Indonesia kurang makan buah dan sayur dari yang dianjurkan yaitu lima porsi per hari. "Justru tingkat konsumsi makanan berlemak dan tinggi gula persentasenya 33 persen," jelas dia.

Profesor Kesehatan Internasional dari Johns Hopkins University, Joel Gittelsohn, mengatakan upaya yang dapat dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengurangi anak dengan obesitas dapat meniru kebijakan yang sudah dibuat di Amerika Serikat. Ia menyatakan pemerintah Amerika mempunyai program terkait obesitas yaitu program bantuan nutrisi serta edukasi ihwal makanan sehat.

Joel menjelaskan pentingnya program pemberian suplemen nutrisi bagi perempuan dan anak. Pemerintah kata dia perlu memberikan makanan kepada ibu hamil, ibu menyusui dan anak yang sedang tumbuh. "Diberikan makanan yang sehat seperti sayuran," katanya.

Dikatakannya, kebijakan pemerintah di tingkat kota atau daerah terkait dengan pengurangan obesitas bisa dilakukan dengan menerapkan pajak kepada makanan dan minuman manis. "Contohnya seperti soda, minuman berenergi, dan makanan manis," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Perkuat Empat Pilar Kalurahan Untuk Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat

Sleman
| Jum'at, 26 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement