Advertisement

Ini Penjelasan Mengapa Pasien Covid-19 Kehilangan Indera Penciuman

Syaiful Millah
Jum'at, 26 Juni 2020 - 23:47 WIB
Nina Atmasari
Ini Penjelasan Mengapa Pasien Covid-19 Kehilangan Indera Penciuman Hidung - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Perkembangan tentang virus Covid-19 terus diteliti oleh para ahli di seluruh dunia. Ahli dan ilmuwan kesehatan juga terus memberikan peringatan kepada pemerintah di berbagai negara yang mulai melonggarkan aturan penanganan Covid-19, agar berhati-hati dengan kemampuan virus jenis baru ini.

Pasalnya, virus tersebut masih menunjukkan keganasannya, kendati sejumlah ilmuwan mengklaim bahwa virus mulai melemah. Akan tetapi, track record virus yang terus diketahui menyebabkan berbagai gejala di banyak organ tubuh harus diwaspadai.

Advertisement

Misalnya seperti yang ditemukan oleh Paul Garner, Profesor Penyakit Menular di Liverpool School of Tropical Medicine. Dia mencatat pertempuran yang berlangsung pada pasien dengan gejala parah selama beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Penting Mana, Masker atau Face Shield?

Dalam jurnalnya di BMJ, dia menulis bahwa gejala-gejala yang disebabkan oleh virus baru itu terus berubah, “Seperti kalender yang terus bergerak. Setiap hari ada kejutan, sesuatu yang baru,” katanya seperti dikutip Express UK, Kamis (25/6).

Survei luas gejala Covid-19 oleh Garner merupakan panduan yang bermanfaat. Ini adalah dokumen berharga untuk meningkatkan kesadaran tentang berbagai gejala yang mungkin dialami oleh seseorang yang terinfeksi virus.

Dalam catatannya, dia bercerita awalnya tidak mengira bahwa dirinya terkena Covid-19. Akan tetapi dia skeptis dan melumuri tangannya dengan pemutih. Anehnya, Garner tidak mencium bau klorin yang terkandung dalam cairan pemutih tersebut.

Baca juga: Mantan Pasien Covid-19 Terancam Punya Parut Paru-Paru yang Tak Bisa Disembuhkan

Dia sadar telak kehilangan kemampuan tersebut. Adapun, kehilangan bau saat ini telah diidentifikasi sebagai salah satu gejala utama yang disebabkan oleh infeksi Covid-19 pada sejumlah pasien.

Harvard Health menyakini bahwa hal tersebut merupakan hasil dari patogen yang memengaruhi fungsi otak. National Health Service juga menyebut kebanyakan orang dengan virus corona memiliki gejala yang serupa.

Jadi, gejala virus corona makin hari makin terlihat beragam. Gejala paling umum yang bisa ditemukan pada pasien adalah pilek, sakit tenggorokan, batuk, demam, hingga kehilangan kemampuan merasakan bau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal dan Tarif Bus DAMRI ke Bandara YIA Kulonprogo, Cek di Sini

Jogja
| Kamis, 02 Mei 2024, 04:47 WIB

Advertisement

alt

PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement