Advertisement
Ada Sejumlah Gejala Baru Virus Corona, Salah Satunya Kelelahan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Virus corona saat pertama kali diidentifikasi di China, pasien tampaknya mengembangkan setidaknya satu dari tiga gejala: demam, batuk kering, dan sesak napas.
Namun, data tersebut dipatahkan oleh fakta bahwa sebagian besar pasien yang diuji untuk virus memiliki gejala yang lebih parah parah dan memerlukan rawat inap.
Advertisement
Dilansir melalui Business Insider pada Minggu (28/6), Ketika virus berkembang menjadi pandemi, para dokter telah mengamati lebih banyak gejala tambahan.
Baca juga: Ini Penjelasan Mengapa Pasien Covid-19 Kehilangan Indera Penciuman
Beberapa pasien melaporkan nyeri otot, sementara yang lain mengalami pembengkakan pada jari hingga terlihat seperti membeku (frostbitten).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah memperbarui daftar resmi gejala Covid-19 sejak pandemi merebak dengan penelitian yang dilakukan setiap ada perkembangan terbaru.
Baru-baru ini, CDC menambahkan kelelahan, diare, hidung tersumbat atau pilek, dan mual atau muntah dalam daftar gejala Covid-19.
Baca juga: Mengucap Istighfar Bermanfaat untuk Otak! Ini Penjelasan Ilmiah Menurut Pakar
Para ilmuwan juga menemukan bahwa virus itu dapat menginfeksi jantung, ginjal, hati, dan usus. Virus corona juga dapat menyebabkan komplikasi tambahan seperti kerusakan jantung atau gagal ginjal akut.
Menurut CDC, gejala-gejala ini biasanya muncul dua hari hingga dua pekan setelah terpapar virus.
Berikut adalah ikhtisar tentang bagaimana setiap gejala bermanifestasi di antara pasien Covid-19 yang umum dilaporkan.
1. Demam atau kedinginan
Sebuah laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia pada Februari menemukan bahwa dari hampir 56.000 kasus yang dikonfirmasi di laboratorium di China, sekitar 88% pasien mengalami demam.
2. Batuk
Laporan WHO menemukan bahwa 68% pasien menderita batuk kering. Tetapi sebuah penelitian di Wenzhou, China menemukan bahwa sekitar sepertiga pasien (13 dari 53) menderita batuk basah.
3. Napas pendek atau sulit bernapas
Sekitar 20% pasien mengalami sesak napas, yang bagi dokter dianggap sebagai salah satu gejala yang paling memprihatinkan.
Kesulitan bernafas bisa merupakan tanda awal pneumonia atau sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), penyakit yang seringkali fatal yang mungkin memerlukan intubasi.
4. Kelelahan
Laporan WHO menemukan bahwa 38% pasien mengalami kelelahan akibat Covid-19. Studi di Wuhan menemukan gejala ini menjadi lebih umum: 70% dari pasien mengalami kelelahan.
5. Nyeri pada otot
Dalam sebuah studi di Wuhan, 35% pasien mengalami nyeri atau sakit pada otot, meskipun hanya 10% pasien dalam studi Wenzhou menunjukkan gejala yang sama.
6. Sakit kepala
Radang tenggorokan dan sakit kepala tampaknya mempengaruhi jumlah pasien yang sama: sekitar 14%, menurut WHO. Studi di Wuhan, misalnya, menemukan bahwa sekitar 17% pasien menderita sakit tenggorokan, sementara kurang dari 7% menderita sakit kepala.
7. Kehilangan indera perasa atau bau
CDC memasukkan hilangnya indra perasa dan bau sebagai gejala Covid-19, tetapi masih belum jelas seberapa umum gejala itu terjadi.
Pertimbangannya masih berada di tengah-tengah setelah penelitian pada bulan Mei menunjukkan bahwa sekitar 53% pasien virus corona mengalami disfungsi indra perasa atau bau. Penelitian di Spanyol menunjukkan abhwa ha mpir 40% pasien Covid-19 kehilangan indra tersebut, daripada 12% pasien yang hanya terkena flu biasa.
8. Sakit tenggorokan
Radang tenggorokan dan sakit kepala tampaknya mempengaruhi jumlah pasien yang sama: sekitar 14%, menurut WHO. Studi di Wuhan menemukan bahwa sekitar 17% pasien menderita sakit tenggorokan, sementara kurang dari 7% menderita sakit kepala.
9. Hidung tersumbat atau berair
Nasal congestion isn't a common symptom, according to the WHO, but some patients have it. Nearly 5% of patients in the WHO report developed nasal congestion compared to around 7% in the Wenzhou study.
10. Mual atau muntah
Rumah sakit mencatat gejala gastrointestinal seperti diare, mual, atau muntah yang mungkin merupakan tanda awal gejala infeksi virus.
Hanya 5% pasien virus corona dalam laporan WHO yang mengalami mual atau muntah, dan 4% lainnya mengalami diare.
11. Diare
Hampir 13% pasien dalam penelitian Wenzhou mengalami diare. Demikian pula, studi pasien di Wuhan menemukan bahwa 10% mengalami diare dan mual, sementara kurang dari 4% mengalami muntah. Studi ini menemukan bahwa diare dan mual biasanya muncul satu hingga dua hari sebelum demam dan kesulitan bernafas muncul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dapur Umum MBG Bantul Memungkinkan Digelar di Pondok Pesantren
Advertisement
Pelaku Penembakan Tewaskan Bos Rental di Tol Tangerang-Merak Ternyata dari Pasukan Elite TNI AL
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement