Advertisement

Apakah Tangan Berkeringat Dingin Adalah Gejala Penyakit Jantung? Ini Jawaban Dokter

Newswire
Minggu, 06 September 2020 - 01:17 WIB
Nina Atmasari
 Apakah Tangan Berkeringat Dingin Adalah Gejala Penyakit Jantung? Ini Jawaban Dokter Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Fenomena tangan berkeringat dingin tanpa sebab yang dialami sebagian orang tidak selalu bisa diidentikkan dengan gejala penyakit jantung. Hal itu diungkapkan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RSUD dr.Iskak Tulungagung, dr. Adriawan Widya Nugraha.

"Bisa saja ini sebagai fenomena 'hiperhidrosis', yaitu suatu kondisi dimana kelenjar keringat memproduksi keringat secara berlebihan di bagian tubuh tertentu atau di bagian telapak tangan," kata dr. Andriawan di Tulungagung, Sabtu (5/9/2020).

Advertisement

Baca juga: Ini Cara Mengatasi Patah Hati

Menurut dia, kurangnya pengetahuan masyarakat umum tentang gejala fisik penyakit jantung seringkali menimbulkan kesalahpahaman. Sebab apabila seseorang hanya merasakan keringat dingin tanpa dengan gejala tertentu belum bisa dipastikan bahwa itu dari reaksi sakit jantung.

Lanjut dia, ada beberapa gejala yang bisa dikenali sebagai tanda awal dari penyakit jantung. Misal, seseorang mengeluarkan keringat dingin berlebihan di bagian kaki dan tangan yang diikuti dengan gejala lainnya, seperti rasa nyeri di dada sebelah kiri, sesak nafas, dan jantung terasa berdegup kencang (detak jantung berlebihan).

"Apabila seseorang mengalami hal-hal yang mirip, kemungkinan gejala tersebut adalah penyakit jantung. Akan tetapi belum tentu juga. Sebelum diperiksa oleh ahlinya belum dapat disimpulkan karena setiap individu tidak memiliki gejala yang sama," katanya.

Baca juga: Anak-Anak Ternyata Dapat Membawa Covid-19 Hingga 25 Hari

Dokter Adriawan menjelaskan, keluarnya keringat dingin atau "hiperhidrosis" pada dasarnya bisa disebabkan oleh dua faktor.

Pertama hiperhidrosis primer, yaitu gejala yang terjadi belum diketahui secara pasti akan tetapi dapat dilihat dari faktor genetik atau keturunan. Kedua hiperhidrosis sekunder, yakni kondisi medis tertentu seperti serangan jantung, penyakit infeksi, kadar gula rendah dan sebagainya.

"Penyebab hiperdrosis primer pada umumnya terjadi pada telapak tangan, telapak kaki dan terkadang wajah. Sedangkan hiperhidrosis sekunder timbul hampir di seluruh bagian tubuh. Oleh sebab itu bagi masyarakat yang belum memahami secara medis sebaiknya jangan dulu cemas. Apabila mengalami hal yang sama segera hubungi ahlinya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga

Gunungkidul
| Jum'at, 26 April 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement