Advertisement
Tak Hanya Istri, Suami Juga Perlu Ikut Pantau Program Hamil
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Banyak pasangan mengikuti program hamil saat menginginkan untuk memiliki anak. Dalam prosesnya, pemeriksaan ke dokter kandungan bukan hanya terfokus pada istri yang akan menjadi calon ibu.
Suami juga perlu lakukan pemeriksaan untuk diketahui tingkat kesuburannya yang akan menentukan kehamilan.
Advertisement
"Jadi memang wajib datang berdua. Penyebabnya bukan hanya di wanita. Karena kalau laki-laki bisa juga ada kelainan hormonal atau misalnya ada sumbatan," kata dokter spesialis kandungan dr. Sang Arifianto Sp.OG dikutip dari siaran langsung Instagram bersama Mother and Baby, Minggu (6/9/2020).
Baca juga: Sperma Bisa Hidup di Permukaan Kulit bahkan di Sprei, Bisa Bikin Hamil?
Sedangkan gangguan pada perempuan, menurut Sang, umumnya yang terjadi karena pada masalah pada saluran tuba atau terjadi infeksi. Juga gangguan okulasi.
Ia menjelaskan, pentingnya datang bersama suami karena pada pertemuan pertama saat program hamil akan dilakukan wawancara untuk mengetahui kondisi masing-masing pasangan.
Baca juga: Apakah Tangan Berkeringat Dingin Adalah Gejala Penyakit Jantung? Ini Jawaban Dokter
"Terpenting diketahui adalah usia, kemudian sudah menikah berapa lama, frekuensi hubungannya bagaimana. Jadi harus cukup terbuka dengan dokternya. Pekerjaan apakah mempengaruhi kesuburan atau ada disuhu tinggi, lifestylenya gimana," papar dokter Sang.
Kemudian pada pertemuan selanjutnya, istri akan diminta membawa catatan menstruasi selama tiga bulan hingga terakahir. Tujuannya untuk mengetahui kondisi sel telur di dalam rahim.
"Ada okulasi apa tidak, telurnya pecah atau tidak," katanya.
Jika disepakati, program hamil dilanjutkan dengan pemeriksaan hormon kedua pasangan. Menurut dokter Sang, jika ada masalah kesuburan pada salah satu atau kedua pasangan, maka dokter akan memberikan alternatif program untuk memiliki anak.
Dengan demikian keduanya bisa memiliki informasi dan pertimbangan tersendiri.
Program bayi tabung jadi cara terakhir agar pasangan suami istri bisa memiliki anak. Sang menjelaskan bahwa prosesnya, istri akan menjalami simulasi ovarium di mana indung telur di stimulasi agar memproduksi lebih dari satu telur.
"Stimulasinya ada berbagai jenis, mulai dari siklus yang pendek sampai yang panjang. Semakin panjang siklus tentu obat yang dipakai makin banyak," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
- Indonesia Ukir Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23, Erick Thohir: Bangga!
- BI Rate Naik Jadi 6,25 Persen, BTN Masih Pertimbangkan Penyesuaian Bunga KPR
- Pilkada 2024 Makin Ramai, Kades Pentur Siap Maju jadi Calon Bupati Boyolali
- BKK Rp3,3 Miliar dari Dana Keistimewaan Disalurkan untuk 7 Kalurahan Budaya
Berita Pilihan
Advertisement
Hendak Mengambil Ponsel, Warga Sleman Malah Kecemplung Sumur
Advertisement
BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement