Advertisement

Selain Merkuri, Ini 2 Kandungan dalam Kosmetik yang Harus Diwaspadai

Newswire
Kamis, 17 September 2020 - 02:17 WIB
Nina Atmasari
Selain Merkuri, Ini 2 Kandungan dalam Kosmetik yang Harus Diwaspadai Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pengamat kosmetik dr. Anggind G Andromeda, mengatakan jika 2020 Indonesia sudah bebas merkuri. Hal ini lantaran dokter yang juga YouTuber itu tidak lagi menemukan produk kosmetik bermerkuri.

"Sebenarnya saat ini merkuri sudah susah didapatkan, kalau dulu beberapa tahun ke belakang masih ada, 2020 saya nggak pernah menemukan skin care bermerkuri, ini juga karena pemerintah berusaha mengurangi produk bermerkuri," ujar dr. Anggind dalam acara Talkshow Webinar 'Stop Kosmetik Bermerkuri', Rabu (16/9/2020).

Advertisement

Baca juga: Bahaya yang Timbul Jika Suka Mencoba Makeup Sembarangan

Alih-alih merkuri di produk kosmetik, justru dokter asal Jember itu kini banyak menemukan zat berbahaya lain dalam kosmetik, yaitu hidrokuinon (hydroquinone) dan streoid yang membahayakan si pemakainya.

"Saat ini saya menemukan kosmetik mengandung hydroquinone sama steroid, jadi kalau di Indonesia bebas merkuri insyallah 2020 ini sudah terjadi, menurut yang saya amati saat ini," terang dr. Anggind.

Sama seperti merkuri yang memberikan hasil putih instan tapi berbahaya, hydroquinone juga sejenis obat pemutih yang kini banyak terkandung dalam kosmetik. Hydroquinone bekerja menghancurkan enzim tyrosinase, enzim yang bekerja menghasilkan banyak pigmen kulit dan membuat kulit lebih gelap.

Baca juga: Bingung Memilih Sampo Bayi? Ini yang Harus Diperhatikan

Hydroquinone adalah kategori obat dan bukan sebagai produk kosmetik pemutih kulit, jika digunakan dengan dosis tidak tepat, efek jangka panjang obat ini bisa mengiritasi kulit, terbakar, merah, kulit kering bahkan bisa membuat kehitaman kulit secara permanen.

Sedangkan steroid atau yang dikenal kortikosteroid juga sama seperti hydroquinone yang masuk kategori obat anti peradangan di tubuh, bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh kapiler dan menekan sistem kekebalan tubuh.

Dokter biasanya meresepkan obat ini secara ketat untuk mengobati masalah kulit berjerawat dermatitis, alergi, dan iritasi bukan sebagai produk kosmetik. Efek putih dari zat steroid tidak lain karena terjadinya hipopigmentasi, kondisi kulit yang kekurangan zat pewarna alami kulit atau pigmentasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal dan Tarif Bus DAMRI ke Bandara YIA Kulonprogo, Cek di Sini

Jogja
| Kamis, 02 Mei 2024, 04:47 WIB

Advertisement

alt

PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement