Advertisement

Apakah Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil Berdampak pada Janin? Ini Kata Peneliti

Desyinta Nuraini
Sabtu, 26 Desember 2020 - 08:57 WIB
Nina Atmasari
Apakah Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil Berdampak pada Janin? Ini Kata Peneliti Ilustrasi ibu hamil

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Vaksin Covid-19 menjadi layanan kesehatan yang diburu masyarakat di tengah Pandemi ini. Namun yang menjadi pertanyaan, apakah vaksin tersebut aman untuk diberikan kepada ibu hamil?

Menurut Asisten Profesor Ilmu Kebidanan, Ginekologi dan Reproduksi di University of California, San Francisco, Dr. Stephanie Gaw, risiko utama pemberian vaksin Covid-19 pada ibu hamil adalah tidak adanya data, meskipun secara ilmiah, pihaknya meyakini sangat tidak mungkin vaksin tersebut memiliki efek berbahaya.

Advertisement

Hal ini karena dua vaksin resmi baik yang dikembangkan oleh Pfizer/BioNTech dan Moderna tidak mengandung virus corona itu sendiri, melainkan mengandung molekul yang disebut mRNA, yang tidak dapat menyebabkan infeksi dan cepat rusak di dalam tubuh.

Baca juga: PHRI: Wisata ke Bali Ketat, Masyarakat Pilih Piknik Alternatif ke Jogja

Dia menjelaskan mRNA merupakan sebuah molekul yang berisi instruksi untuk membangun protein spesifik. "mRNA hanyalah potongan informasi genetik yang dikirimkan ke sel Anda sendiri, dalam hal ini, sel otot di lengan," tutur Gaw seperti dilansir dari Live Science, Kamis (24/12/2020). 

Begitu berada di dalam tubuh, vaksin mRNA menginstruksikan sel untuk membangun bagian protein lonjakan virus corona, sebuah struktur yang menonjol dari permukaan virus. Meskipun tidak menular sendiri, potongan protein lonjakan memicu respons kekebalan yang melatih tubuh untuk mengenali virus corona jika tubuh menemuinya di masa mendatang. Setelah digunakan untuk membuat potongan protein lonjakan, mRNA dengan cepat dipecah oleh sel. 

"Karena bekerja secara lokal, kemungkinan tidak berdampak pada janin," kata Ketua Departemen Ginekologi dan Kebidanan di Sekolah Kedokteran Universitas Emory di Georgia, Dr. Denise Jamieson. 

Baca juga: Perut Berbunyi Tak Selalu Berarti Lapar, Ini Kemungkinan Penyebabnya

Dia menuturkan beberapa mRNA diambil oleh sistem limfatik, yang mengangkut sel-sel kekebalan ke seluruh tubuh, tetapi kemungkinan kecil mRNA apa pun memasuki aliran darah, meskipun hal ini masih perlu dikonfirmasi. "Bahkan jika beberapa mRNA mencapai plasenta, menurutnya sangat tidak mungkin sesuatu yang berarti dapat menyeberang," tambahnya. 

Jamieson berpendapat bagaimanapun, mRNA tidak dapat menyebabkan infeksi. Demikian pula, berdasarkan cara kerja vaksin dan kecepatan degradasi mRNA, "Kami (juga) tidak mengantisipasi bahwa hal itu akan memengaruhi kesuburan dengan cara apa pun atau memengaruhi awal kehamilan," katanya.

Sejauh ini, penelitian pada hewan yang dilakukan oleh Moderna juga mengisyaratkan bahwa vaksin tersebut aman sebelum dan selama kehamilan, setidaknya pada tikus. Data yang diserahkan ke FDA menunjukkan bahwa pemberian vaksin kepada tikus sebelum kawin atau selama kehamilan tidak mengubah sistem reproduksi mereka, mempengaruhi perkembangan embrio atau janin, atau mengganggu perkembangan bayi tikus setelah lahir.

Bagi manusia, vaksin memang membawa beberapa risiko efek samping ringan, seperti nyeri saat melihat infeksi, bengkak atau demam. Salah satu gejala yang harus diwaspadai selama kehamilan khususnya adalah demam setelah vaksinasi, karena demam tinggi dapat meningkatkan risiko keguguran. Jika demam memang terjadi, obat penurun demam acetaminophen aman dikonsumsi selama kehamilan. Jamieson menyebut secara umum, jika seseorang diketahui memiliki alergi terhadap salah satu bahan vaksin, mereka tidak boleh menerima vaksin itu.

Di sisi lain, Jamieson mengatakan bahwa Salah satu manfaat yang mungkin didapat dari mendapatkan vaksin Covid-19 selama kehamilan adalah janin juga dapat memperoleh kekebalan terhadap virus. Antibodi yang dihasilkan oleh vaksin berpotensi melewati plasenta inilah mengapa vaksinasi direkomendasikan pada trimester ketiga. "Namun, kami belum tahu apakah antibodi yang diproduksi oleh vaksinasi Covid-19 akan melewati plasenta," imbuhnya.

Adapun yang pasti, antibodi ibu juga melewati kolostrum atau ASI padat nutrisi yang diproduksi segera setelah lahir dan ASI normal, sehingga mungkin bayi yang baru lahir dapat memperoleh kekebalan pasif melalui menyusui. 

Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa ibu menyusui yang telah pulih dari Covid-19 memang membawa antibodi dalam ASI mereka, tetapi tidak diketahui apakah hal yang sama berlaku untuk ibu yang divaksinasi. UCSF dikabarkan akan segera meluncurkan studi yang menyelidiki pertanyaan ini.

Meski para ilmuwan menduga vaksin Covid-19 aman digunakan selama kehamilan, hal ini juga masih perlu dikonfirmasi. Beberapa uji klinis dengan orang hamil diharapkan dimulai pada Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo

News
| Kamis, 25 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement