Advertisement

Waspada! Ini 3 Gejala Perlemakan Hati yang Sering Diabaikan

Desyinta Nuraini
Jum'at, 09 April 2021 - 21:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Waspada! Ini 3 Gejala Perlemakan Hati yang Sering Diabaikan Organ hati - istimewa

Advertisement

Harianjogja.om, JAKARTA - Perlemakan hati terutama non-alkoholik kerap kali tidak bergejala sampai kondisi berkembang lebih serius. Namun ada sejumlah tanda yang bisa menjadi peringatan penyakit ini.

Penyakit perlemakan hati adalah istilah umum untuk kondisi yang ditandai dengan penumpukan lemak di hati. Akumulasi lemak di dalam hati bisa disebabkan oleh alkohol atau tidak terkait dengan alkohol. Penyakit lemak hati non-alkoholik (NAFLD) lebih sulit dijelaskan, baik dari segi penyebab maupun gejalanya. Hal ini membuatnya sangat sulit untuk didiagnosis.

Advertisement

Melansir Express UK, Jumat (9/4/2021), penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Gastroenterology & Hepatology menyebut NAFLD hanya cenderung menghasilkan gejala nonspesifik seiring dengan perkembangan kondisi.

Menurut penelitian, gejala nonspesifik dapat muncul jika kondisi berkembang menjadi steatohepatitis nonalkohol (NASH), sejenis NAFLD. Jika Anda menderita NASH, Anda mengalami peradangan dan kerusakan sel hati, bersama dengan lemak di hati.

Menurut penelitian, gejala nonspesifik termasuk nyeri perut sebelah kanan, kelelahan, dan malaise. Tanda-tanda lain termasuk penurunan berat badan tanpa sebab dan merasa lemah. 

"Jika sirosis [stadium paling lanjut] berkembang, Anda bisa mendapatkan gejala yang lebih parah, seperti menguningnya kulit dan bagian putih mata [ikterus], kulit gatal, dan bengkak di tungkai, pergelangan kaki atau perut [edema],” tulis NHS menambahkan.

Menurut NHS, NAFLD sering didiagnosis setelah tes darah yang disebut tes fungsi hati menghasilkan hasil yang tidak normal dan bukan karena kondisi hati lainnya seperti hepatitis.

Akan tetapi, seperti yang dijelaskan oleh badan kesehatan tersebut, tes darah tidak selalu menunjukkan hasil NAFLD. Diagnosis NAFLD juga bisa dilakukan melalui ultrasonografi.

Sementara itu, para ahli tidak tahu persis mengapa beberapa orang mengalami penumpukan lemak di hati. Demikian pula, ada pemahaman yang terbatas tentang mengapa beberapa perlemakan hati mengembangkan peradangan yang menjadi sirosis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 06:27 WIB

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement