Advertisement
Anak Positif Covid-19? Ini Panduan untuk Isolasi Mandiri
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menerbitkan Buku Diary Panduan Isolasi Mandiri Anak yang positif Covid-19, seiring banyaknya kasus positif Covid-19 pada anak-anak.
Buku Diary tersebut berisi tentang bermacam pembahasan seputar hal yang harus dilakukan para orangtua yang anaknya terkontaminasi virus Covid-19.
Advertisement
Melalui akun resmi Twitter @lawancovid19_id, bagi para orang tua yang ingin mengunduh buku panduan isolasi mandiri bagi anak yang positif Covid-19, dapat mengunduh melalui laman situs IDAI.
Mengutip dari panduan resmi yang dikeluarkan IDAI, berikut hal yang harus dilakukan dan diperhatikan saat anak sedang melakukan isolasi mandiri.
1. Syarat isolasi mandiri dilakukan bagi anak apabila anak tidak bergejala (asimptomatik) atau memiliki gejala ringan seperti batuk, pilek, demam, diare, muntah, ruam-ruam.
2. Selama isolasi mandiri berlangsung, kondisi anak harus dalam keadaan aktif. Anak juga bisa melakukan makan dan minum.
3. Menerapkan etika batuk kepada anak, yaitu menutup mulut dan hidung dengan tisu atau dengan lengan atas bagian dalam saat batuk.
4. Desinfeksi ruangan juga wajib dilakukan para orang tua di area rumah yang sering disentuh oleh banyak orang, seperti gagang pintu, kran, Toilet, Wastafel, saklar, meja, dan kursi.
5. Orang tua wajib memantau gejala dan keluhan yang dirasakan oleh anak. Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan 2 kali sehari, pagi dan malam hari.
6. Lingkungan rumah dan kamar diharapkan memiliki ventilasi yang baik agar terjaga sirkulasi udara dengan baik.
7. Orang tua dapat tetap mengasuh anak yang positif, namun disarankan para orang tua memiliki risiko rendah terhadap gejala berat Covid-19.
8. Jika ada anggota keluarga lainnya yang positif, maka dapat diisolasi bersama anak. Apabila orang tua dan anak berbeda status Covid-19, disarankan berikan jarak tidur 2 meter atau tidur di kasur terpisah.
9. Berikan dukungan psikologis pada anak sangat penting dilakukan oleh para orang tua.
10. Bagi bayi sehat dari Ibu suspek Covid-19 dapat dirawat dengan bergabung dan menyusu langsung dengan mematuhi protokol pencegahan secara tepat.
11. Jika kondisi Ibu yang suspek Covid-19 tidak memungkinkan merawat bayinya, maka keluarga lain yang berkompeten dan tidak terinfeksi dapat merawat bayi, termasuk membantu pemberian ASI perah selama Ibu dalam perawatan.
12. Protokol kesehatan juga wajib diterapkan selama melakukan isolasi mandiri bagi anak. Klik ini untuk membaca lengkap panduan isolasi Covid-19 anak.
Para orang tua wajib segera membawa anak ke rumah sakit apabila menemukan gejala:
1. Anak banyak tidur
2. Napas cepat
3. Ada cekungan di dada, hidung kembang kempis
4. Saturasi Oksigen <95 persen
5. Mata merah, ruam, leher bengkak
6. Demam > 7 hari
7. Kejang
8. Tidak bisa makan dan minum
9. Mata cekung
11. Buang air kecil berkurang
12. Terjadi penurunan kesadaran
Alat yang wajib disiapkan orang tua selama melakukan isolasi mandiri bagi anaknya adalah termometer dan oxymeter sebagai pengukur saturasi oksigen dan frekuensi nadi.
Obat–obatan juga wajib disiapkan bagi anak yang sedang melakukan isolasi mandiri, diantaranya obat demam, zinc, dan multivitamin seperti Vitamin C dan Vitamin D3.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menerbitkan Buku Diary Panduan Isolasi Mandiri Anak dengan COVID-19. pic.twitter.com/Grzb49Eu7t
— KPCPEN #PakaiMasker (@lawancovid19_id) July 6, 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
AJARAN AGAMA: Generasi Milenial Dinilai Penting Belajar Fikih
Advertisement
Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement