Advertisement

Benarkah Vitamin D Turunkan Risiko Terinfeksi Covid? Ini Hasil Penelitian Ahli

Newswire
Jum'at, 30 Juli 2021 - 08:07 WIB
Nina Atmasari
Benarkah Vitamin D Turunkan Risiko Terinfeksi Covid? Ini Hasil Penelitian Ahli Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Di masa pandemi Covid-19, Vitamin D menjadi salah satu asupan gizi yang diburu orang. Suplemen ini merupakan nutrisi yang larut dalam lemak yang merupakan penguat bagi sistem kekebalan tubuh.

Vitamin D menjadi primadona lantaran dianggap dapat menurunkan risiko seseorang terinfeksi virus corona. Benarkah?

Advertisement

Meskipun vaksinasi dianggap sebagai langkah signifikan untuk mencegah penyebaran virus corona, penelitian terbaru menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu melindungi seseorang dari tertular SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19. Suplementasi vitamin D juga dapat mengurangi keparahan penyakit jika seseorang tertular Covid-19.

Baca juga: Apa Perbedaan Varian Delta Plus dengan Varian Delta? Ini Penjelasan Kemenkes

Dilansir melalui Pinkvilla, sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Dr David Meltzer di University of Chicago Medicine menunjukkan orang-orang dengan kekurangan vitamin D hampir dua kali lebih mungkin untuk tertular virus dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar vitamin D normal.

Saat berbicara dengan Healthline, Meltzer mengatakan bahwa dia menganggap mendapatkan vitamin D yang cukup dalam makanan sebagai tindakan pencegahan penting terhadap virus corona. Dia menempatkan asupan suplemen di anak tangga ketiga setelah masker dan kebersihan dalam hal pencegahan Covid-19.

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa ada banyak bukti bahwa setiap orang harus mulai menganggap serius kekurangan vitamin D, karena menyebabkan kerentanan terhadap infeksi.

Baca juga: Kenali 5 Tanda Ini pada Kulit, Bisa Jadi Gejala Serangan Jantung

Sesuai meta-analisis baru-baru ini dari 40 studi penelitian, asupan vitamin D jangka panjang setiap hari kemungkinan akan memberikan perlindungan terhadap infeksi pernapasan akut yang sering dikaitkan dengan Covid-19. Dan penelitian lain menunjukkan bahwa pemberian calcifediol, sejenis vitamin D, secara signifikan mengurangi kebutuhan ICU untuk pasien Covid-19.

Vitamin D sendiri banyak ditemukan dalam makanan seperti salmon dan ikan berlemak lainnya, kuning telur, jamur, dan makanan yang diperkaya dengan vitamin D, seperti susu. Namun ingat, vitamin D di dalam makanan membutuhkan paparan sinar matahari untuk mengaktifkannya di dalam tubuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok dan Aksi Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Selasa 19 Maret 2024

Jogja
| Selasa, 19 Maret 2024, 10:27 WIB

Advertisement

alt

Kemlu Tanggapi Anggota Komite HAM PBB Terkait Netralitas Jokowi dalam Pemilu 2024

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement