Efek Vaksin, Para Peneliti Temukan Kasus Kulit Melepuh Setelah Disuntik Pfizer

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Efek samping dari vaksinasi booster terus dilaporkan seiring dengan vaksinasi booster yang sedang berjalan.
Sebuah studi baru-baru ini mendokumentasikan kasus pemfigoid bulosa yang muncul setelah mendapatkan vaksin Covid-19. Pemfigoid bulosa merupakan kondisi kulit langka yang menyebabkan timbulnya lepuhan besar dan berisi cairan.
Advertisement
Setidaknya, para peneliti melaporkan ada tujuh pasien dengan pemfigoid bulosa, dimana empat diantaranya mengalami pemfigoid bulosa onset baru setelah melakukan vaksinasi dan tiga lainnya mengalami eksaserbasi atau gejala sakit mendadak pasca vaksinasi dari pemfigoid bulosa sebelumnya.
"Hingga saat ini, kami telah mengamati empat pasien dengan pemfigoid bulosa baru dan tiga pasien dengan eksaserbasi pemfigoid bulosa sebelumnya, setelah melakukan vaksin Covid-19," tulis para peneliti, melansir Express, Kamis (27/1/2022).
Dua dari empat kasus dengan penyakit onset baru, diamati pada mereka yang telah mendapatkan dosis kedua CoronaVac, vaksin inaktif dan dua diantaranya yang telah mendapatkan dosis pertama vaksin mRNA Pfizer, dimana vaksin Pfizer kini diberikan sebagai vaksin ketiga.
Di sisi lain, para peneliti mencatat, ketiga pasien yang mengalami peningkatan tekanan darah sebelumnya divaksinasi dengan vaksin CoronaVac.
Baca juga: Target 100 Lansia per Hari, Cek Jadwal Vaksinasi Booster Lansia di RSUD Sleman
Menurut para peneliti, periode latensi untuk efek samping bervariasi, antara dua minggu hingga satu bulan setelah vaksinasi. Adapun jangka waktu terpendek sebelum gejala muncul ada satu minggu setelah dosis pertama pada satu pasien.
Ini bukanlah studi pertama yang mendokumentasikan pemfigoid bulosa setelah vaksinasi Covid.
Studi lainnya, yang diterbitkan di jurnal Dermatologic Therapy melaporkan kasus seorang pria berusia 83 tahun dengan riwayat eritema multipel dan lepuh dengan gatal selama 30 hari.
Para peneliti menuturkan, pria tersebut berada pada kondisi kesehatan yang cukup baik, tanpa ada kondisi medis signifikan lainnya. Selain itu, pria tersebut tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tertentu dan kelainan kulit.
Satu minggu setelah mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19 Pfizer, pasien itu mengembangkan lesi bulosa pertamanya.
Awalnya, kondisi lepuh yang hanya muncul di kakinya salah didiagnosis sebagai lesi pasca-trauma oleh dokter umum.
Kemudian, tiga hari setelah vaksin dosis kedua -setelah satu bulan mendapatkan vaksinasi pertama - lepuh kemudian kembali muncul, namun pada anggota tubuh lainnya.
Kerusakan Kekebalan Tubuh
Menurut Mayo Clinic, lepuh yang muncul ini terjadi karena kerusakan pada sistem kekebalan tubuh. Mereka menuturkan, sistem kekebalan tubuh yang biasanya menghasilkan antibodi untuk melawan bakteri, virus dan zat asing lainnya, terkadang dapat mengembangkan antibodi ke jaringan tertentu di tubuh Anda, tanpa alasan yang jelas.
Pada pemfigoid bulosa, sistem kekebalan menghasilkan antibodi terhadap serat yang menghubungkan lapisan luar kulit (epidermis) dan lapisan kulit berikutnya (dermis). Akibatnya, antibodi ini memicu peradangan yang menghasilkan lecet dan gatal pada pemfigoid bulosa.
Efek samping ini hanya ditemukan pada sejumlah kecil populasi, sehingga Anda tidak perlu takut ataupun khawatir untuk mendapatkan vaksinasi. Sebab, manfaat dari vaksinasi jauh lebih besar daripada risikonya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kasus Mahasiswi Lompat dari Lantai 4: UMY Beri Pendampingan Psikologis ke Penghuni Asrama
Advertisement

Imigrasi Pastikan Syahrul Yasin Limpo Tidak Dalam Status Cekal
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement