Advertisement

Mengenal Radang Usus, Penyebab dan Gejalanya

Widya Islamiati
Jum'at, 26 Agustus 2022 - 11:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Mengenal Radang Usus, Penyebab dan Gejalanya Usus buntu - istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Radang usus, penyakit yang disebabkan oleh peradangan dalam sistem pencernaan akibat terpapar virus ataupun bakteri ini cukup umum di Indonesia.

Kemenkes menyebutkan, menghirup udara kotor seperti polusi udara bisa jadi salah satu penyebab peradangan dalam saluran pencernaan.

Advertisement

Dilansir dari cdc dan myclavelandclinic, penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD) merupakan sekelompok gangguan yang menyebabkan peradangan kronis seperti nyeri dan bengkak di usus. Ada dua jenis radang usus, penyakit crohn dan kolitis ulserativa yang mempengaruhi sistem pencernaan.

Apa saja penyebab radang usus?

●     Genetika

Penyebab seseorang terkena radang usus diantaranya adalah memiliki keluarga dengan riwayat penyakit ini.

●     Respon sistem kekebalan

Sistem kekebalan tubuh umumnya berfungsi sebagai pencegah infeksi. Ketika ada makanan, sistem kekebalan tubuh salah mengira itu adalah zat asing yang masuk, sehingga melepaskan antibodi berupa protein untuk melawannya. Hal ini menyebabkan radang usus.

●     Penyebab dari lingkungan

Jika disekitar tempat tinggal ada orang dengan penyakit ini, maka risiko terpapar pun meningkat. Penyebab lain adalah kebiasaan merokok, stres, penggunaan obat-obatan hingga depresi juga dapat picu penyakit ini.

Apa saja gejala radang usus?

Gejala yang dapat didiagnosis sebagai radang usus umumnya meliputi:

●     Sakit perut

●     Diare yang datang silih berganti dengan sembelit ataupun keinginan buang air besar secara mendesak

●     Gas dan kembung

●     Nyeri sendi

●     Mual dan muntah

●     Ruam kulit dan luka (ulkus)

●     Mengalami masalah pada penglihatan

Bisakah penanganan radang usus tanpa pembedahan?

Penanganan penyakit ini bergantung pada jenis dan gejala yang diderita. Ada beberapa obat yang dapat membantu mengatur peradangan agar tidak bergejala, seperti Aminosalicylates yang berfungsi sebagai antiinflamasi seperti sulfasalazine, mesalamine, atau balsalazide, obat-obat ini dapat meminimalkan iritasi pada usus.

Obat lain seperti antibiotik untuk mengobati infeksi serta abses, kortikosteroid seperti prednison yang menjaga sistem kekebalan tubuh, juga imunomodulator yang dapat menenangkan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, obat-obat yang dijual di pasaran tanpa resep dokter juga dapat membantu menangani radang usus, seperti obat anti diare, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), juga vitamin dan suplemen seperti probiotik.

Adakah cara mencegah radang usus?

Pencegahan terbaik untuk penyakit adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat serta perubahan pola makan menjadi lebih baik. Berikut ini cara pencegahan radang usus:

●     Mengelola stres dengan melakukan meditasi, mendengarkan musik ataupun berjalan-jalan

●     Tidur yang cukup

●     Aktivitas fisik yang cukup

●     Kurangi mengonsumsi makanan yang dapat mengiritasi usus seperti makanan berserat tinggi, makanan berminyak atau mengandung susu

●     Kurangi konsumsi kafein, makanan atau minuman berkarbonasi dan beralkohol

●     Perbanyak minum air putih untuk mencegah terjadinya dehidrasi

●     Berhenti merokok

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024

Gunungkidul
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas

News
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement