Advertisement

Mengenali Penyakit Mematikan Yang Diderita Mantan Ibu Negara

Rayful Mudassir
Sabtu, 01 Juni 2019 - 13:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Mengenali Penyakit Mematikan Yang Diderita Mantan Ibu Negara Ilustrasi kanker darah - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Setelah berjuang keras melawan penyakit kanker darah, istri presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono yaitu Ani Yudhoyono meninggal dunia.

Sebegitu gawatkah kanker darah bagi penderitanya?

Advertisement

Dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam mengatakan setidaknya secara garis besar terdapat tiga pembagian kanker darah. Ketiganya adalah Leukimia, Limfoma dan Myeloma.

Leukimia merupakan jenis kanker darah yang menyerang sumsum tulang belakang. Penyakit ini terjadi akibat produksi abnormal sel-sel darah putih secara cepat. Tingginya jumlah sel darah putih abnormal ini akhirnya merusak sumsum tulang belakang.

Adapun Limfoma adalah jenis kanker darah yang menyerang kelenjar getah bening dan jaringan lainnya. Seiring waktu, sel-sel kanker ini merusak sistem kekebalan tubuh akibat limfotik abnormal yang menjadi sel limfoma, berkembang biak dan mengumpul di kelejar getah bening.

Adapun Myeloma merupakan kanker sel-sel plasma. Sel Myeloma mencegah produksi antibodi secara normal. Alhasil kondisi ini membuat sistem kekebalan tubuh penderita melemah dan rentan terhadap infeksi.

“Penyakit yang sering terjadi selama ini adalah kanker darah Leukimia dan Limfoma,” katanya belum lama ini.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menjelaskan, prinsipnya kanker darah dan jenis kanker lainnya terjadi karena beragam faktor. Beberapa di antaranya seperti pengaruh genetik, terpapar zat kimia dalam waktu lama hingga faktor usia. Tidak dapat dipastikan secara pasti alasan utama seseorang mengidap penyakit tersebut.

Sejumlah cara yang bisasnya untuk menyebuhkan kanker darah a.l. kemoterapi, terapi biologis, terapi target, terapi radiasi, transplantasi sel induk.

Jenis pengobatan terakhir sejatinya akan dilakukan untuk Ani Yudhoyono, bahkan sudah ditemukan pendonor sumsus tulang yang cocok dengan dirinya. Namun donor belum sempat terlaksana, dan Ani sudah dipanggil Tuhan lebih dahulu.

Ani dirawat sejak Sabtu 2 Februari lalu di National University Hospital NUH Singapura untuk menjalani perawatan sesuai rekomendasi tim dokter kepresidenan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mempercepat Penanganan, Pemkab Kulonprogo Bikin Rembug Stunting

Kulonprogo
| Kamis, 25 April 2024, 09:27 WIB

Advertisement

alt

Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

News
| Kamis, 25 April 2024, 10:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement