Advertisement

Alami Post Holiday Blues? Begini Solusinya ...

Rayful Mudassir
Sabtu, 29 Juni 2019 - 16:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Alami Post Holiday Blues? Begini Solusinya ... Ilustrasi - grupatravel.pl

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Rasanya berat ketika harus memulai kembali rutinitas pekerjaan setelah menikmati libur. Lalu bagaimana solusinya?

Sindrom ini dikenal dengan Post Holiday Blues, yaitu kondisi emosional yang terjadi pada manusia setelah liburan dan kembali ke rutinitis semula. Seseorang cenderung mulai mengalami stres, lesu hingga tidak memiliki motivasi diri saat menghadapi sindrom ini. 

Advertisement

Ragam efek itu dialami saat memulai pekerjaan yang ditinggal lama. Tidak jarang, sindrom ini mempengaruhi produktifitas dan memicu munculnya sikap malas bekerja. Parahnya lagi kondisi tersebut bisa bertahan hingga satu minggu atau lebih setelah liburan.

Dari kondisi itu, dibutuhkan sikap baru untuk menghindarkan seseorang mengalami post holiday blues berkepanjangan. Sikap dan pola hidup tersebut diyakini bakal mendorong bagaimana seseorang kembali menemukan momentum terbaiknya saat memulai kerja.

Psikolog Selaras Persona Indonesia, Sahening Dian Ardini mengatakan kondisi ini masih dapat dikatakan wajar, sejauh perasaan malas ini tidak berlangsung sangat lama atau bahkan menjadi permanen.

Pada dasarnya liburan penuh dengan kegiatan yang jauh dari aturan-aturan tertentu seperti saat di tempat kerja. Hal ini alhasil membuat pikiran seseorang menjadi relax dan level stres pun ikut menurun.

Ketika mulai kembali ke tempat kerja, maka konsentrasipun ikut berubah seperti kegiatan analisa, memilah mana yang tepat dan tidak, rutinitas harian hingga berpikir keras untuk mencapai hasil tertentu.

“Enggan bekerja di awal wajar saja, namun pribadi yang sehat diharapkan dapat segera beradaptasi dengan tuntutan tugas yang ada di sekitarnya,” katanya, Jumat (14/6/2019).

Menurutnya orang yang mengalami sindrom ini dapat menjadikan diri sebagai subjek dalam menjalankan hidup. Sehingga memunculkan prinsip bahwa diri sendiri memiliki kendali atas berbagai perasaan yang muncul. 

Selain itu, sikap bertanggung jawab seseorang yang mengalami sindrom tersebut harus memiliki pengelolaan diri dalam membuat skala prioritas, agar menjadi individu sehat dan selalu mengembangkan diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 06:27 WIB

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement