Advertisement

Rencanakan Pola Makan yang Tepat Cegah Prevalensi Penyakit Tidak Menular

Newswire
Kamis, 15 Agustus 2019 - 09:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Rencanakan Pola Makan yang Tepat Cegah Prevalensi Penyakit Tidak Menular Ilustrasi Sayuran - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, PADANG - Perencanaan pola makan yang tepat dapat mencegah peningkatan prevalensi penyakit tidak menular di Tanah Air. 

"Penyakit tidak menular menjadi penyebab utama kematian global saat ini dan hasil riset kesehatan dasar 2018 menunjukan terjadi kenaikan prevalensi dalam lima tahun terakhir," kata Guru Besar Ilmu Gizi Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Prof Delmi Sulastri di Padang, Kamis (18/8/2019).

Advertisement

Menurutnya, perencanaan pola makan yang tepat merupakan salah satu hal penting demi menjaga tubuh tetap sehat, mencegah terserang penyakit tidak menular seperti kanker, stroke, ginjal, diabetes melitus dan hipertensi.

"Pola makan yang baik adalah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh baik jumlah, porsi dan variasi, frekuensi serta faktor genetik seseorang," kata dia.

Ia memaparkan saat ini telah berkembang ilmu baru yang mengaitkan diet dengan gen DNA yang mengatur fungsi tubuh.

Ilmu itu disebut genomik nutrisional yang mempelajari respon gen terhadap makanan yang dimakan bertujuan mengetahui secara dini perubahan yang terjadi pada tubuh setelah makanan masuk.

Delmi mengatakan respon tubuh manusia terhadap makanan yang dikonsumsi tidak selalu sama karena adanya perbedaan bentuk fisik, gen dan metabolisme yang terjadi.

Oleh sebab itu konsumsi makanan yang didasarkan kebutuhan masing-masing dapat digunakan mencegah serta menyembuhkan berbagai penyakit kronis.

Ia memberi contoh di Sumatera Barat masyarakat mempunyai pola makan khas yaitu tinggi lemak dengan rendah buah dan sayur.

Pola makan seperti ini diduga sebagai faktor lingkungan yang dapat mempercepat terjadi hipertensi dan dengan diet tinggi lemak dapat menekan sintesis nitrogren monoksida.

Lebih lanjut ia menyampaikan diet tinggi lemak akan menyebabkan peningkatan asam lemak darah yang dapat menyebabkan hambatan terhadap ekspresi gen insulin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Produksi Ikan Tangkapan dan Budi Daya di Gunungkidul Hanya Naik Tipis

Gunungkidul
| Selasa, 19 Maret 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Pemerintah Perpanjang Kenaikan HET Beras Premium untuk Jaga Stok di Pasaran

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement