HASIL PENELITIAN: Siapa yang Lebih Menginginkan Seks, Pria atau Wanita?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Hasil penelitian baru-baru ini mengungkap kecenderungan pria dan wanita terhadap hubungan seks.
Sebagian orang percaya pria memiliki dorongan atau keinginan seks yang lebih kuat daripada wanita. Asumsi ini ternyata masih diyakini oleh hampir setengah penduduk Inggris, dan telah dibuktikan melalui sebuah penelitian terbaru.
Advertisement
Ya belum lama ini, End Violence Against Women Coalition menganalisis pandangan 3.922 orang dewasa Inggris tentang hubungan heteroseksual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sepertiga responden (32%) berpikir pria membutuhkan seks lebih rutin dari wanita. Bahkan, hanya 1% saja yang merasa sebaliknya.
Selain itu, 45% dari perserta penelitian mengatakan mereka merasa seorang pria lebih mungkin untuk memulai seks, dibandingkan wanita. Sementara 43% lainnya mengatakan kedua jenis kelamin memiliki kedudukan yang sama untuk urusan tersebut.
Selain itu, satu dari sepuluh responden (11%) mengklaim bahwa para wanita lah yang memainkan peranan besar kapan hubungan seksual harus dihentikan. Persentase tersebut cenderung lebih sedikit dari jumlah responden yang mengatakan 36% pria lebih sering mengakhiri hubungan seksual dibanding pasangan wanitanya. Lalu 38% responden percaya kedua belah pihak lah yang memastikan.
“Meskipun data ini berhasil menjelaskan tiga perempat orang dewasa percaya pria dan wanita sama-sama memiliki kencederungan menikmati seks, tapi yang hendak kami jelaskan di sini adalah pandangan tentang siapa yang paling membutuhkan dan yang menikmati kesenangan itu,” kata Sarah Green, selaku Direktur End Violence Against Women Coalition seperti dilansir Okezone dari Independent, Sabtu (24/8/2019).
Meski persoalan orgasme atau puncak dari hubungan seksual tidak dijelaskan secara rinci, Sarah dan timnya berhasil menemukan fakta menarik lainnya. Responden yang telah berusia 65 tahun ke atas, merasa laki-laki dan perempuan sama-sama menikmati seks, dibandingkan dengan 58% dari mereka dalam kelompok usia lebih muda.
Untuk responden berusia antara 18-24 tahun, hanya 25% yang percaya hubungan seks merupakan keputusan bersama, sementara 50% lainnya berpikir itu tergantung pada kaum pria. Hanya 10% yang percaya hubungan seks terjadi atas keputusan para wanita. Survei ini juga menemukan, 57% responden berpikir wanita lebih cenderung melakukan hubungan seksual untuk membahagiakan pasangannya.
Dr Fiona Vera Gray, peneliti di Durham Law School sekaligus pakar pelecehan seksual dan pornografi mengatakan, “Laporan ini menunjukkan seberapa jauh kita harus mengubah pemikiran usang tentang perempuan sebagai penjaga ‘gerbang’ seksual’,”.
Penelitian tersebut juga didukung oleh data yang dihasilkan dari penelitian para ilmuwan di Max Planck Institute for Biological Cybernetics di Tubingen, Jerman, yang menyebutkan jenis kelamin seseorang juga mempengaruhi respons mereka terhadap rangsangan visual seksual.
Untuk studi yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah PNAS bulan lalu, para peneliti menilai data dari 65 studi neuroimaging, sebuah prosedur yang mengukur aktivitas otak. Mereka menganalisis gambar otak dari 1.850 orang yang telah menerima ‘rangsangan visual erotis’.
Menurut temuan mereka, otak manusia bereaksi terhadap cita seksual dengan cara yang sama terlepas dari jenis kelamin setiap individu. “Gambar dan video erotis secara luas diasumsikan memicu respons yang berbeda karena dualitas seksual,” kata para peneliti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
Advertisement
687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement