Advertisement

Tahukah Anda? Lari Maraton Ternyata Bikin Awet Muda

Reni Lestari
Jum'at, 17 Januari 2020 - 14:57 WIB
Nina Atmasari
Tahukah Anda? Lari Maraton Ternyata Bikin Awet Muda Sumber: Medical News Today

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Olahraga memang bermanfaat untuk tubuh. Sebuah studi baru menemukan bahwa satu aspek khusus kebugaran yaitu olahraga untuk tujuan tertentu mungkin sangat menguntungkan.

Nilai dari olahraga yang berorientasi pada tujuan berkaitan langsung dengan proses penuaan. Seiring bertambahnya usia seseorang, arteri mereka cenderung menegang.

Advertisement

Latihan aerobik dapat mengurangi kekakuan arteri yang dilihat komunitas medis sebagai indikator kejadian kardiovaskular. Namun, sulit bagi dokter untuk merekomendasikan bentuk kebugaran yang mungkin cocok untuk semua orang.

Temuan terbaru menunjukkan bahwa lari maraton bisa menjadi pilihan yang sangat baik bagi orang yang ingin meningkatkan kesehatan kardiovaskular mereka.

Sebanyak 138 orang yang ikut serta dalam London Marathon 2016 dan 2017 berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology.

Tak satu pun dari peserta menjalani maraton sebelumnya dan tidak ada yang memiliki riwayat medis yang signifikan atau penyakit jantung. Para peserta berlari maksimal 2 jam seminggu sebelum memulai studi.

Lebih dari setengah peserta adalah perempuan, dengan usia rata-rata kelompok adalah 37 tahun. Para peneliti menyarankan setiap pelari untuk mengikuti Rencana Pelatihan Pemula maraton, yang terdiri atas sekitar tiga lari setiap minggu selama 17 minggu menjelang maraton. Seiring berjalannya waktu, latihan mingguan menjadi lebih intens.

Penulis senior Dr. Charlotte H. Manisty, yang bekerja di Institute of Cardiovascular Science di University College London dan Barts Heart Centre di London, Inggris mengatakan, studi ini menunjukkan adalah dampak membalikkan konsekuensi penuaan pada pembuluh darah dengan olahraga hanya dalam 6 bulan.

"Manfaat ini diamati pada individu sehat secara keseluruhan dalam rentang usia yang luas dan pelatihan yang dapat dicapai pada peserta pemula," katanya dilansir Medical News Today, Kamis (16/1/2020).

Orang-orang dengan kekakuan arteri dan hipertensi yang lebih besar mungkin mendapat manfaat lebih dari bentuk olahraga ini, meskipun penelitian selanjutnya perlu menguji teori ini.

Namun, olahraga saja tentu tidak cukup untuk mendapatkan manfaat tersebut. Pilihan gaya hidup lebih sehat yang menyertai pelatihan maraton, seperti pola makan dan pola tidur yang lebih baik, ikut berperan.

Temuan ini menyoroti pentingnya modifikasi gaya hidup untuk memperlambat risiko yang terkait dengan penuaan.

"Terutama karena tampaknya tidak ada kata terlambat sebagaimana dibuktikan oleh pelari kami yang lebih tua dan lebih lambat," kata Manisty.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Viral Balon Udara Tiba-tiba Mendarat di Runway Bandara YIA

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 08:17 WIB

Advertisement

alt

KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar

News
| Sabtu, 20 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement