Advertisement

Penyajian Teh Saat Sahur dan Buka Puasa Sebaiknya Berbeda, Ini Alasannya

Newswire
Kamis, 09 Mei 2019 - 13:07 WIB
Nina Atmasari
Penyajian Teh Saat Sahur dan Buka Puasa Sebaiknya Berbeda, Ini Alasannya Ilustrasi. - Reuters/Ahmed Jadallah

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-- Teh menjadi minuman favorit banyak orang di seluruh dunia. Dalam banyak kesempatan, orang sering memilih teh sebagai minuman, termasuk saat puasa Ramadan seperti saat ini dimana banyak disajikan saat sahur dan buka puasa.

Banyak orang memilih minum teh manis hangat saat sahur untuk menambah tenaga. Sedangkan teh manis dingin lebih dipilih untuk buka puasa karena lebih segar dan lebih mampu mengusir dahaga.

Advertisement

Namun tahukah Anda, dalam penyajian teh ini seringkali terjadi kekeliruan, sehingga tubuh tidak mendapatkan manfaat teh yang seharusnya bagi kesehatan. Memangnya, seperti apa aturan penyajian teh yang benar untuk sahur dan berbuka puasa?

Pakar nutrisi dr. Grace Judio-Kahl mengatakan bahwa ada dua manfaat yang bisa diperoleh dari minum teh saat berpuasa. Pertama dari teh itu sendiri dan yang kedua dari airnya. Airnya, sambung dia, untuk mengatasi dehidrasi dan tehnya memberikan aroma yang menyehatkan.

Lebih lanjut Grace Judio-Kahl mengatakan bahwa untuk sahur dan berbuka puasa, penyajian teh tentu berbeda, sebab kondisi tubuh juga berbeda.

“Kalau ada yang bilang minum teh saat sahur bikin cepat lapar, itu mitos. Masalahnya bukan dari teh, tetapi dari perutnya yang kosong karena mungkin tidak makan apa-apa atau salah komposisi asupan makanan,” ungkapnya kepada Suara.com belum lama ini di kawasan Tangerang.

Ia menyarankan minum teh saat sahur sebaiknya tidak pakai gula dan tidak dalam keadaan dingin atau pakai es.

“Untuk sahur, sebaiknya minum teh tidak pakai gula, sebab membuat kadar gula dalam darah meningkat. Alangkah baiknya dicampur dengan susu, atau yang kita kenal dengan milk tea. Teh susu cocok untuk sahur karena bisa tahan untuk setengah hari, karena krim di susu itu mengandung lemak. Selain itu ada proteinnya juga yang mengenyangkan,” jelasnya.

Untuk berbuka puasa, Grace Judio-Kahl menyebut bahwa tubuh butuh tambahan energi, karena perut kosong selama seharian. Oleh karena itu penyajian teh boleh ditambahkan gula.

“Pada jam-jam terakhir puasa terjadi hipoglikemia atau kadar gula dalam darah menurun. Sehingga tubuh mengambil cadangan gula dari lemak, jadi lemak di tubuh berkurang. Sehingga saat berbuka boleh minum teh ditambahkan dengan gula,” sambungnya.

Selain itu, biasanya saat berbuka puasa, beberapa orang tidak bisa langsung makan besar. Jadi, kata Grace Judio-Kahl, secangkir teh ditambahkan gula cukup membantu meningkatkan kadar gula dalam darah dan tahan di tubuh.

“Jadi dengan minum teh manis saja saat berbuka puasa sudah cukup untuk tahan sampai satu jam ketika harus menunda makan besar,” paparnya tentang aturan minum teh saat sahur dan buka puasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 04:37 WIB

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement