Advertisement

Berat Badan Tak Kunjung Turun Meski Sudah Diet, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Newswire
Rabu, 29 Mei 2019 - 19:47 WIB
Nina Atmasari
Berat Badan Tak Kunjung Turun Meski Sudah Diet, Bisa Jadi Ini Penyebabnya Ilustrasi Obesitas - Reuters

Advertisement


Harianjogja.com, JOGJA-- Berbagai macam cara dilakukan agar berat badan bisa turun. Namun, meski banyak cara dilakukan, bisa saja terjadi berat badan tak kunjung turun. Ternyata, kesehatan pencernaan ikut memengaruhinya.

Mungkin tak banyak orang yang menyadarinya. Padahal masalah pencernaan bisa menyebabkan penyerapan makanan yang buruk hingga memengaruhi penurunan berat badan.

Advertisement

Namun, di beberapa situasi, kesehatan usus kita dapat berkontribusi pada penambahan berat badan. Dilansir dari timesofindia, berikut 5 penyakit di pencernaan yang bisa memengaruhi kesehatan pencernaan.

1. GERD

Refluks gastroesofageal (GERD) ditandai sensasi terbakar yang menyakitkan di dada bagian bawah yang disebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Bagi yang menderita penyakit ini, makanan bisa menenangkan.

Mengonsumsi makanan juga membantu mengurangi rasa sakit dan memberikan efek kelegaan sementara karena makanan dan air liur menetralkan asam lambung untuk sementara.

Namun, masalah sebenarnya justru setelah proses pencernaan selesai, produksi asam lambung meningkat lagi. Dengan begini, orang akan terjebak dalam kebiasaan makan berlebihan dan pada akhirnya menambah berat badan.

2. Ulkus

Ulkus berkembang di lapisan dalam perut atau usus kecil dan menghasilkan banyak asam. Sama seperti refluks asam lambung, makan dapat memberikan kenyamanan sementara waktu untuk menutupi lapisan dan menetralkan asam lambung. Jika Anda makan lebih sering, hal ini jelas menyebabkan kenaikan berat badan.

3. Pertumbuhan bakteri berlebihan

Usus mengandung bakteri baik dan jahat. Bakteri baik berfungsi untuk mengurangi peradangan dan menjaga kesehatan.

Namun, masalah akan muncul jika bakteri tumbuh meningkat secara drastis sehingga menyebabkan penambahan berat badan.

Bakteri bisa meningkatkan produksi gas metana yang dapat memperlambat fungsi usus kecil. Selain itu, juga memperlambat metabolisme tubuh hingga memengaruhi resistensi insulin dan leptin.

Padahal keduanya mengatur rasa lapar dan kenyang. Jadi, Anda akan cenderung makan lebih banyak dan menambah berat badan.

4. Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Hal ini merupakan kondisi gastrointestinal (GI) yang paling sering terdiagnosis dan bisa menyebabkan masalah pencernaan, seperti sensitivitas makanan dan ketidakseimbangan bakteri baik. Ini juga bisa menyebabkan kembung dan peradangan kronis, serta mengakibatkan penambahan berat badan.

5. Penyakit kronis

Seseorang yang menderita penyakit kronis akan diberi pengobatan steroid. Sementara steroid dapat meningkatkan keiginan mengonsumsi karbohidrat. Jadi, Anda akan makan lebih banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 02:37 WIB

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement