Advertisement
Ini Bahaya Polusi Udara untuk Kesehatan Manusia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Dokter spesialis paru Elisna Syahrudin dari RSUP Persahabatan menyebutkan udara dengan polusi tinggi dan mengandung polutan mempengaruhi kesehatan sistem pernapasan jika terhirup terus menerus.
“Meskipun ada sistem atau mekanisme pertahanan paru yang menjamin saluran napas dan paru [sistem respirasi atau pernapasan] tetap sehat, jika polusi udara Jakarta tinggi maka tentu dapat mempengaruhi kesehatan sistem pernapasan,” terangnya, pada Rabu (31/7/2019).
Advertisement
Dikatakan, jenis penyakit yang diakibatkan kualitas udara yang buruk akan sangat bergantung pada zat polutan yang dihirup dan durasi iritasi yang menyebabkan paru mudah terinfeksi oleh berbagai mikroorganisma seperti virus, bakteri, jamur akibat mekanisme pertahannya kurang baik.
Menurut Elisna, berdasarkan tingkatannya, polutan dapat mengakibatkan gangguan yang bersifat jangka pendek (akut) dan lama (kronik).
“Gangguan akut lebih sering pada saluran napas atas misalnya rinitis atau asma. Polusi udara yang buruk menjadi faktor risiko untuk terjadi masalah pernapasan seperti PPOK [penyakit paru obstruktif kronis] dan salah satu faktor risiko untuk kanker.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement